Berita

Konsinyering Evaluasi Layanan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN)

Balai Besar Keramik
27 Jan 2022 16:57:42

Penulis : Administrator

Penulis: Humas BBSPJIKMN

Administrator: Prakom BBSPJIKMN

Top of Form

 

Konsinyering Evaluasi Layanan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) yang dilaksanakan pada hari Senin sampai Rabu, tanggal 4-6 Desember 2023 di Hotel Santika, Garut. Dengan konsep acara hybrid zoom meeting dan hadir onsite dengan peserta yang terdiri dari industri dalam negeri terutama pelanggan layanan BBSPJIKMN.

            Acara ini dihadiri oleh Kepala BSKJI, Andy Rizaldi, dan melibatkan peserta dari industri dalam negeri, asosiasi, lembaga pemerintahan lintas sektoral serta pegawai dari satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian. Berbagai topik diangkat dalam konsinyering ini, meliputi evaluasi layanan, testimoni mitra layanan kerjasama Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri (OPTI) dan konsultansi, informasi standar dan kebijakan beberapa layanan. Antara lain  layanan sertifikasi profesi oleh BNSP dan BPSDMI, layanan Pemeriksa Halal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementrian Agama dan Pusat Pengembangan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian. Dilanjutkan dengan pemaparan layanan sertifikasi TKDN oleh LVI BSKJI dan Pusat P3DN Kementerian Perindustrian.


Andy Rizaldi Kepala BSKJI

        Azhar Fitri Kepala BBSPJIKMN menyampaikan bahwa Konsinyering Layanan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) 2023 merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meninjau kembali layanan yang telah disediakan, mengevaluasi dan memastikan bahwa layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu memberikan ruang diskusi bagi industri dan sebagai penyedia jasa layanan kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan, dan dapat menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Diharapkan dapat menjadi wadah untuk menampung keluhan dan masukan dari pelanggan yang tentunya sebagai bahan evaluasi perbaikan kedepannya.

Azhar Fitri Kepala BBSPJIKMN

Azhar mengungkapkan, Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.

“Sementara itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri,” sebutnya. Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.

Seiring dengan persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.

“Berkaitan dengan hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional,” pungkasnya.

Dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan komitmennya dalam upaya mendukung peningkatan daya saing industri guna memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas. Melalui BSKJI mendorong UPT di lingkungan BSKJI untuk bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU),  meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan, disampaikan oleh Andi Rizaldi ketika membuka acara tersebut.

          Selanjutnya Andi Rizaldi mengemukakan bahwa perlunya menggiatkan sertifikasi TKDN. BSKJI saat ini memfasilitasi industri untuk melakukan pendaftaran perhitungan dan verifikasi besaran nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) melalui Lembaga Verifikasi Independen.

Disampaikan juga bahwa adanya potensi yang besar dengan belanja produk dalam negeri melalui belanja barang dan belanja modal APBN dan APBD TA 2023 sebesar Rp1.013.4 T. Disertai subsitusi import Rp 400 T yang dapat meningkatkan perumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,71%. Belanja produk dalam negeri Rp 1 menghasilkan Rp 2,2 terhadap perekonomian nasional.

        BSKJI, melalui satuan Kerja di lingkungannya berperan juga dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Industri, salah satunya dengan menyediakan Lembaga Sertifikasi Profesi yang tersebar di masing-masing satuan kerja di bawah naungan BSKJI. Peningkatan SDM memerlukan roadmap yang jelas dan terukur serta dilakukan secara masif, sehingga SDM Indonesia dapat menjawab tantangan pembangunan dan memastikan kontribusinya terhadap pencapaian Visi Indonesia 2045.  

      Selain itu dari ASAKI diwakilkan oleh Suhartono dan AKLP oleh Yustinus menyampaikan peluang dan tantangan sektor industri keramik dan mineral nonlogam antara lain bahwa  dalam road map industri keramik nasional dari ASAKI menyebutkan bahwa produksi keramik di tahun 2023 yang semula 450 juta m2 akan ditingkatkan menjadi 551 juta m2. Jumlah kapasitas produksi ini akan ditingkatkan lagi menjadi diatas 625,6 juta m2 dengan ekspansi untuk memenuhi target angka per kapita penggunaan keramik di negara-negara Asia Tenggara yang sebesar 3 m2. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78% dan akan ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024. 

Dalam menopang sektor infrastruktur, selain keramik kemampuan industri semen di tanah air sudah cukup kompetitif, dengan jumlah produksinya sebanyak 64,83 juta ton pada tahun 2020. Utilisasinya mencapai 56%, dengan konsumsi semen sebesar 62,72 juta ton, dan ekspor semen menembus 1,09 juta ton pada tahun lalu. Industri beton pracetak dan prategang memiliki kapasitas produksi sebesar 44,8 juta ton per tahun dengan jumlah produksi sebanyak 11,2 juta ton per tahun. Selain itu, ada industri mortar yang memiliki kapasitas sebesar 3,7 juta ton per tahun dan industri beton ringan yang memiliki kapasitas sebesar 7 juta m3 per tahun.

      Di samping itu, sektor lain yang mampu mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran. Berdasarkan data yang diolah Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8% dibanding tahun lalu 1,23 juta ton. AKLP yakin bahwa pertumbuhan industri kaca lembaran selalu hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi nasional, karena pasarnya adalah sektor properti dan otomotif yang menggunakan kaca pengaman yang diproses dari kaca lembaran.

       Hadir juga mitra layanan kerjasama OPTI dan konsultansi yang memberikan testimoni layanan BBSPJIKMN, yaitu perwakilan dari PT Energi Prima Nusantara, PT Adietya Research and Develpoment Center dan PT Indeks Industri. Disampaikan bahwa layanan OPTI dan konsultansi yang diterima sesuai dengan kebutuhan, adanya manfaat, nilai tambah, dan inovasi bagi industri.

Kepala BSKJI, Kepala BBSPJIKMN, Narasumber, dan Mitra Layanan

Acara ini disambut antusias oleh para pelaku industri, dapat memberi informasi layanan BBSPJIKMN yang terkini, adanya feet back berupa saran dari industri untuk peningkatan kecepatan layanan, transparasi sistem tracking status proses layanan dan membangun sistem layanan yang berkelanjutan.