Berita

Utilisasi Baru 78 Persen, Begini Jurus Pemerintah Genjot Industri Keramik Nasional

Balai Besar Keramik
27 Jan 2022 16:57:42

Penulis : Administrator

Sumber : akurat.co

Pemerintah melalui Kemneterian Perindustrian terus mendorong pelaku industri keramik nasional. Pasalnya, utilisasi saat ini baru di kisaran 78%.

Mengacu data Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023 diproyeksi sebesar 551 juta meter persegi dengan tingkat utilisasi 78%, dan akan ditingkatkan menjad 625 juta meter persegi pada tahun 2024 dengan tingkat utilisasi sebesar 82%.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi mengatakan, industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen saniter, tableware, kaca, refraktori, ubin dan produk mineral nonlogam lainnya telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional.

“Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” kata Andi dikutip Kamis (7/12/2023).

Ditambahkan, bersama industri keramikindustri semen juga berkontribusi besar ke perekonomian. Adapun produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.

Di samping itu, sektor lain yang juga mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran. Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8 persen dibanding tahun lalu 1,23 juta ton," imbuhnya.

Andi menyatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).

“BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” tegasnya. 

Senada, Kepala BBSPJIKMN Azhar Fitri mengatakan Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.

Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.

“Sementara itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri,” sebut Azhar.

Seiring dengan persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.

“Berkaitan dengan hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional,” ujarnya.