Balai Besar Keramik

Berita
Seminar Nasional Keramik XX

Balai Besar Keramik Bandung  kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan Seminar Nasional Keramik XX, Rabu 13 Oktober 2021 di Hotel Pullman Bandung Grand Central. Seminar ini terselenggara dengan sukses atas dukungan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri

Seminar dibuka oleh Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri, DR.Ir. Heru Kustanto, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa ketersediaan pasokan bahan baku yang berkesinambungan menjadi faktor yang tidak kalah penting dalam pengembangan industri keramik Nasional.

Semnas2

Kepala Balai Besar Keramik Ir. Azhar Fitri, M.Si mengatakan acara yang dihelat sebagai media desiminasi hasil penelitian dan perkembangan terkini bidang keramik ini mengambil tema “Hilirisasi Bahan Galian non Logam Indonesia dan Ekonomi Sirkular dalam mendukung Penerapan Industri Hijau”.

Semnas4

Seminar diawali dengan pemaparan lima narasumber yang mewakili pemerintah, praktisi, akademisi, dan industri yaitu Agust Juvenly Purba, ST, MBA (Pejabat Fungsional Pembina Industri pada Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam, Kementrian Perindustrian RI)  dan Prof.Dr.rer.nat Marta Fani Cahyandito, SE., M.Sc (Guru Besar Ilmu Manajemen Strategis FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran , Rr. Sri Gadis Pari Bekti, S.Si, M.Si. (Pejabat Fungsional Analis Kebijakan pada Pusat Industri Hijau Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri),Dra. Sinta Rismayani, MT (Pejabat Fungsional Asesor Manajemen Mutu Industri pada Balai Besar Keramik Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri), Dadang Makmun (PT. Energi Prima Nusantara), dan Djoko Soeprijanto  (PLTU Jateng II Adipala Cilacap) yang mendiskusikan isu-isu terkini tentang sirkular ekonomi dalam mendukung pengembangan industri hijau di Indonesia.

Semnas5

Di samping seminar, pada acara ini dilakukan juga  penandatanganan Nota kesepahaman antara Balai Besar Keramik dengan PT.Energi Prima Nusantara terkait pelatihan, konsultansi dan optimalisasi pemanfaatan teknologi FABA sebagai produk fungsional, dan dengan  Fakultas kedokteran Gigi, Universitas Airlangga terkait dengan Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Material Hidroksiapatit (HA) dan aplikasinya di bidang medik.

Selengkapnya
Kunjungan Kerja Sekjen, Inspektur, dan Kepala BSKJI ke Tanah Plered BBK

Tanggal 2 sept 2021 BBK menerima kunjungan Sekjen, Inspektur, dan Ka. BSKJI di lahan BBK yang belokasi di Desa Payonanan dan Desa Batutumpang, Plered Purwakarta. Kunjungan ini bermaksud untuk meninjau lahan BBK di wilayah Plered dengan luas mencapai 109.560 M2, pada kesempatan ini Ka. Biro Keuangan memaparkan hasil pemantauan terhadap kondisi lahan, status penatausahaan tanah, serta usaha pengamanan yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar Keramik. Ka. Biro Keuangan menekankan pentingnya pengamanan asset negara jangan sampai asset negara tersebut digunakan oleh pihak yang tidak berhak, perlunya mengutamakan kepentingan bersama dan mengesampingkan ego sektoral dalam pemberdayaan sumber daya yang ada. Pada momen ini pula Ka. BSKJI memaparkan rencana pemanfaatan lahan ini untuk untuk pembangunan Indonesia Manufacturing Center dan  Pengembangan Industri Semikonduktor Nasional, pertimbangan lainnya untuk pemanfaatan lahan berupa kerjasama industri dengan skema bangun guna serah.

Kunjungan Kerja

Mengapa Indonesia Manufacturing Centre itu penting?. IMC Merupakan suatu solusi ekosistem manufacturing di Indonesia yang mana bertujuan menciptakan One Stop Services dalam upaya mendorong Produk Substitusi Impor Manufaktur Nasional, Peningkatan Kinerja Industri Manufaktur, Menciptakan Technopreneur baru, dan Memperkuat Supply Chain Nasional. Tujuan pemanfaatan lahan ini tentu saja bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri nasional agar mampu bersaing dengan produk global. Mari kita sama-sama tunggu berjalannya pembangunan Indonesia Manufacturing Center dan pengembangan Industri Semikonduktor Nasional demi industri yang lebih maju.

Pemaparan Pemanfaatan

Selanjutnya dilakukan pemantauan ke lokasi lahan, pada saat pemantauan ditemukan pembangunan rumah tinggal pada lahan Balai Besar Keramik. Hasil konfirmasi kepada warga ditemukan bahwa warga telah memiliki sertifikat dari BPN. Hal ini menggambarkan pentingnya dilakukan tindakan pengamanan aset lebih lanjut seperti dilakukan pemagaran pada sekeliling lahan milik negara sehingga Batasan tanah milik negara dapat diketahui dengan jelas. Tindak lanjut ini diharapkan dapat segera dilaksanakan agar hal tersebut tidak terus terjadi yang akan menyebabkan semakin sulitnya proses penertiban aset negara.

Diskusi

Selengkapnya
Pemberian Vaksin Tahap 2 kepada Pegawai BBK

Balai Besar Keramik (BBK) Kementerian Perindustrian menggelar vaksinasi Covid-19 tahap 2 (dua) yang dikhususkan bagi semua ASN, cleaning service dan satuan pengamanan. Pada hari Selasa 29 Juni 2021 BBK menggelar vaksinasi di ruang auditorium BBK.

Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua diberikan kepada orang yang sudah melakukan vaksinasi tahap pertama yang sebelumnya berlangsung pada tanggal 27 Mei 2021. Jadi setiap orang yang telah divaksin tahap pertama sudah bisa diberikan vaksin tahap dua.

pemeriksaan kesehatan

Sebelum dilakukan penyuntikan vaksin berbagai tahapan mesti dilalui dan protokol kesehatan Covid-19 dilaksanakan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, pemeriksaan tensi darah hingga pengukuran suhu tubuh.

Diberikannya vaksin Covid-19,tahap kedua ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh serta sebagai penangkal dari virus. Jadi diharapkan bagi siapa saja yang sudah di vaksin akan terbebas dengan virus corona.

Vaksin covid-19 memiliki 2 dosis yang disuntikan dengan interval 4 Minggu(28 hari). Dosis pertama untuk mengenalkan vaksin dan memicu respon kekebalan awal. Dosis kedua untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya.

ceksuhu

Antibodi baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan. Bila seseorang dinyatakan positif usai vaksinasi, berarti saat divaksinasi sudah terinfeksi covid-19 dan sedang dalam masa inkubasi

Yang harus diingat bahwa sudah di vaksin bukan berarti kita tidak akan tertular covid-19, makanya prokes harus tetap dijalankan meski sudah vaksin. Mari kita semua mendukung program pemerintah dalam pemberian vaksin kepada semua warga Indonesia supaya memutus mata rantai dan terhindar tularan virus corona.

Selengkapnya
Pemberian Vaksin Tahap 1 kepada Pegawai BBK

Balai Besar Keramik telah melaksanakan vaksinasi Covid – 19 tahap pertama pada hari Kamis (27/5/2021). Vaksin yang digunakan adalah vaksin sinovac yang diberikan oleh petugas vaksin UPT Puskesmas Ibrahim Adjie. Vaksinasi ini dilaksanakan di Auditorium Balai Besar Keramik dari pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB. Seluruh pegawai Balai Besar Keramik termasuk cleaning service, satpam, dan supir ikut serta dalam vaksinasi Covid – 19 ini.

Tidak hanya pegawai Balai Besar Keramik saja yang mengikuti vaksinasi Covid – 19 ini, tetapi juga diikuti oleh seluruh pegawai Balai Besar Tekstil. Masih dalam satu tempat yang sama yaitu di Auditorium Balai Besar Keramik. Namun dibedakan waktunya agar tidak terjadi kerumunan. Pemberian vaksinasi Covid – 19 kepada seluruh pegawai Balai Besar Keramik dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB. Sedangkan Balai Besar Tekstil dimulai dari pukul 10.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB.

sumber : https://www.instagram.com/irhamphotograph/

Total pegawai yang melakukan vaksinasi oleh UPT Puskesmas Ibrahim Adjie berjumlah 97 orang. Adapun jumlah sasaran vaksin (jumlah pegawai) Balai Besar Keramik berjumlah 119 orang dengan rincian sebagai berikut:

  1. PNS : 75 Orang
  2. PPNPN: 23 Orang
  3. Customer Service/Satpam/Sopir: 21 Orang

Terdapat pula pegawai yang sudah melakukan vaksin diluar Balai Besar Keramik berjumlah 6 orang dan pegawai yang ditunda proses vaksin tahap pertama tanggal 27 Mei 2021 berjumlah 16 orang.

sumber : https://www.instagram.com/irhamphotograph/

Pelaksanaan Vaksinasi Covid – 19 di Auditorium Balai Besar Keramik berlangsung lancar dan pegawai yang ikut serta didalamnya tidak mengalami gejala apapun. Dengan dilaksanakannya pemberian vaksinasi Covid – 19 ini diharapkan seluruh pegawai Balai Besar Keramik menjadi lebih terlindungi dari bahaya virus Covid – 19 serta dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan rasa aman bagi pelanggan yang akan mengadakan kunjungan ke Balai Besar Keramik. Vaksinasi Covid – 19 ini juga termasuk ikhtiar kita bersama dalam menangkal serta mengurangi penyebaran virus Covid – 19.

Selengkapnya
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non-logam (BBSPJI KMN) Bekerjasama dengan PT SMC Automation untuk mensukseskan Program Making Indonesia 4.0

Dalam rangka mensukseskan program Kementerian Perindustrian Making Indonesia 4.0 di bidang Industri Keramik dan Mineral Non-logam, BBalai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non-logam (BBSPJI KMN) telah bekerjasama dengan PT SMC Automation Indonesia untuk menyiapkan pilar teknologi 4.0. Ir. Azhar Fitri, M.Sc. selaku Kepala BBKMN telah memelopori dan menyiapkan satu tim khusus di tahun 2022 ini yang bertugas untuk mengawalnya jalannya program pemerintah Making Indonesia 4.0 di lingkungan industri keramik dan mineral non-logam. Di masa mendatang diharapkan produk teknologi yang mendukung smart manufacturing banyak terimplementasikan.

Saat ini integrasi sistem otomasi berbasis smart manufacturing dianggap sebagai “the future of manufacturing”. Integrasi sistem ini tidak hanya mampu mereduksi penggunaan energi dan mengurangi kesalahan proses dan human errors di industri tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja industri secara menyeluruh. Secara bertahap melalui pelaksanaan program pendampingan INDI 4.0, industri keramik dan mineral non-logam diharapkan bisa bertransformasi menjadi industri yang berdaya saing global dan modern.


            Transformasi Industri 4.0 telah membawa perubahan budaya dan kompetensi kerja baru di lingkungan perindustrian. Perubahan ini membawa dampak positif untuk pekerja industri diantaranya berkurangnya resiko pekerjaan secara signifikan. Kompetensi teknis baru yang akan ditumbuhkan meliputi pengetahuan “state-of-the-art” dari bisnis manufaktur, keahlian teknik, pemahaman proses, keahlian media, keahlian pemrograman, dan pemahaman keamanan teknologi informasi. Di bidang industri kompetensi spesifik keteknikan (teknologi) baru meliputi: ilmu data dan analitik tingkat lanjut, antarmuka mesin-manusia baru, teknologi transfer fisik-digital, simulasi dan pemodelan, komunikasi data dan jaringan, optimasi sistem logistik dan gudang real-time, sistem kecerdasan buatan, mekatronik dan robotika, otomasi industri, keamanan jaringan, augmented dan VR, IoT, dll.

            Otomasi industri merupakan tahap 3.0 dari transformasi industri 4.0. Tahap ini memiliki peran penting dalam transformasi industri 4.0 sehingga sering juga disebut dasar dari industri 4.0. Otomasi industri menurut piramida industri 4.0 memiliki memiliki tiga jenjang tahapan yakni: field level, control level dan supervisory level.

Perangkat keras yang sering digunakan dalam field level diantaranya: sensor/tranduser,  aktuator, mekanik, pneumatik, hidrolik, robot, artificial vision,  sistem identifikasi, dan komunikasi.  Sedangkan pada control level teknologi yang digunakan: P.I.D controller, personal computer (PC), frequency converter (VFD), driver electric actuator, robot controller, dan komunikasi. Supervisory level merupakan pondasi dari smart manufacturing dimana teknologi yang digunakan lumrahnya adalah supervision, control and data acquisition (SCADA) dan human-machine interface (HMI).

Selengkapnya
Balai Besar Keramik sedang membangun Zona Integritas (ZI) menuju Wilaya Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

Presiden Republik Indonesia (Inpres Nomor 17 Tahun 2011) menginstruksikan kepada para menteri dan kepala lembaga negara serta Kepala Daerah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dalam rangka upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan merujuk pada Prioritas Pembangunan Nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012. Salah satu strateginya adalah “Strategi Pencegahan”.

Berbagai upaya pencegahan sebenarnya telah dilakukan, antara lain dengan meningkatkan mutu layanan seperti yang dicontohkan beberapa daerah melalui pembentukan  one stop service (layanan satu atap). Namun, dalam implementasinya, persepsi masyarakat masih mencerminkan adanya kelemahan, terutama menyangkut regulasi perizinan di daerah yang meninggalkan sekian celah bagi korupsi.

Dalam rangka memberikan apresiasi kepada top manajemen yang memiliki komitmen terhadap pencegahan korupsi, Menteri PAN dan RB menerbitkan Permenpan dan RB Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi. Peraturan tersebut sebagai pedoman umum yang  merupakan acuan bagi pejabat di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (K/L/Pemda) dalam rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi. K/L/Pemda yang telah mencanangkan kesiapan/kesanggupan menjadi K/L/Pemda yang berpredikat ZI mewujudkan komitmen pencegahan  korupsi melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan pencegahan korupsi dalam bentuk yang lebih nyata secara terpadu dan disesuaikan dengan kebutuhan K/L/Pemda yang bersangkutan.

Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada K/L dan Pemda yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. K/L dan Pemda yang telah mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah satu unit kerjanya untuk menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi.

Selengkapnya
Puncak Peringatan 100 Tahun Balai Besar Keramik: Satu Abad Bersinergi Membangun Negeri

Sumber : PRFMNEWS

PRFMNEWS - Acara Puncak Peringatan 100 tahun Balai Besar Keramik yang sekarang telah bertranformasi menjadi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam dengan tema acara “Satu Abad Bersinergi Membangun Negeri” digelar di BBSPJIKMNL pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Acara diawali dengan kegiatan temu usaha industri dengan partisipasi 200 industri keramik dan mineral non logam offline dan diikuti hampir 1000 peserta online, pameran industri, webinar dan penyusunan skema sertifikasi tableware, sanitary untuk lembaga sertifikasi personil pada hari ke-2 yang dihadiri oleh 26 industri.

Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan struktur industri nasional yang mandiri dan berdaulat; industri yang maju dan berdaya saing di tingkat global; industri yang berkeadilan dan inklusif; serta industri berbasis inovasi dan teknologi. Hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan Indonesia menjadi negara industri yang tangguh.

Upaya memajukan industri keramik nasional terus dilakukan oleh pemerintah dengan mengupayakan strategi khusus diantaranya pemberlakuan SNI wajib bagi produk-produk keramik, kaca dan bahan galian nonlogam lainnya.

”Strategi dalam pemulihan industri keramik nasional perlu diimbangi dengan peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja melalui adopsi teknologi mutakhir dengan memanfaatkan penerapan teknologi industri 4.0 yang dapat menciptakan produk ber SNI, berkualitas kelas dunia, proses produksi yang efektif, efisien, ramah lingkungan, serta diiringi dengan peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri khususnya dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,” kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang pada peresmian pembukaan acara tersebut.

Tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor Industri pengolahan nonmigas, termasuk industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35% dengan kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022 (diolah dari data BPS) .

Capaian ini menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69%.

Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD 6 per MMBTU melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 89K/10/MEM Tahun 2020, yang selanjutnya diperbarui dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M Tahun 2021 terbukti meningkatkan efisiensi biaya operasional, sehingga capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72%, atau tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Strategi pemulihan yang tepat tentunya berdampak pada perbaikan berkesinambungan sehingga kinerja ekspor industri keramik nasional pada kuartal I tahun 2022, menurut data yang diolah dari BPS, mampu tumbuh positif sebesar 12% dengan total volume 3,9 juta meter persegi yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.

Pencapaian positif kinerja ekspor juga diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 21% (year on year) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83%.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2022 mencapai US$93,47 miliar atau naik 38,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$88,73 miliar atau naik 39,12 persen.

Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya.

Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, dengan nama "Het Keramische Laboratorium", Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.

Dalam perjalanan pengabdiannya, Balai Besar ini juga melayani jasa standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, automotif, hingga alat kesehatan), industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya.

Momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.

Pada acara tersebut hadir juga Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi yang menyatakan pihaknya akan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi Industri untuk keperluan banyak hal.

”Akan terus berfokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri melalui pemanfaatan teknologi industri, dengan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi Industri berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy dan peningkatan daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi industri 4.0,” katanya.

Industri keramik nasional terus berkembang selama lebih dari 30 tahun dan merupakan salah satu industri yang didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah. Prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan.

Industri keramik yang terdiri dari ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori serta produk mineral nonlogam lainnya telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam mendukung pembangunan nasioanal melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja.

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing industri, Balai Besar Keramik dan Mineral Nonlogam hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri.

BBSPJIKMN serta Balai-balai di lingkungan Kementerian Perindustrian juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa melakukan pendampingan bagi pelaku industri nasional. Tugas dan fungsi Balai Besar Keramik dan Mineral Nonlogam ini sesugguhnya telah melekat sejak satu abad yang lalu di bawah "Het Keramische Laboratorium".

Disampaikan juga pada acara webinar Temu Usaha Industri ini beberapa kebijakan industri keramik dan mineral non logam diantaranya kebijakan TKDN; Sertifikasi Industri Hijau; Pemeriksaan Produk Halal dan Implementasi Industri 4.0 oleh para pejabat eselon 2 Kementerian Perindustrian.

Penandatanganan MOU antara BBSPJIKMNL dengan PT. Chandra Asih; ULBI (Poltekpos); Disperindag Propinsi Sumatera Utara dan Universitas Jenderal Ahmad Yani. Kemudian pemberian penghargaan kepada pelanggan loyal BBSPJIKMNL dan penyerahan SPPT-SNI Via Ampul kepada PT. Schoot Igar Glass dan peluncuran perangko 100th BBSPJIKMNL.

 

Selengkapnya
Peringati 100 Tahun Balai Besar Keramik, Menperin Agus: Daya Saing Industri Keramik Semakin Mengkilap

Sumber : INDUSTRY.co.id

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tahun 2022 menjadi momentum kebangkitan sektor industri pengolahan nonmigas, termasuk di dalamnya adalah industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35% dengan kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022. 

Capaian tersebut menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69%

“Pada semester I tahun 2022, sektor industri keramik telah mencatatkan investasi dengan total Rp17,7 triliun. Penambahan investasi ini diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Temu Usaha Industri dan Puncak Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10).

Menperin mengemukakan, insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD6 per MMBTU menjadi salah satu kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi pada biaya operasional di industri keramik. 

"Sehingga capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72%, atau tertinggi dalam lima tahun terakhir," ungkapnya.

Di samping itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I tahun 2022. 

Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12% dengan total volume 3,9 juta meter persegi, yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand. 

Kinerja gemilang dari capaian ekspor tersebut, juga diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 21% (year on year) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83%.  

"Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam) yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya," papar Menperin.

Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, dengan nama "Het Keramische Laboratorium", BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional. 

"Dalam perjalanan pengabdiannya, balai besar ini juga melayani jasa standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat kesehatan), industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya," imbuhnya.

Momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi menyampaikan bahwa pihaknya terus fokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri melalui pemanfaatan teknologi.

"Upayanya adalah dengan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi industri berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy, serta peningkatan daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi industri 4.0," jelasnya.

 

Guna mendukung peningkatan daya saing industri, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri. 

"BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam serta balai-balai di lingkungan Kemenperin juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa melakukan pendampingan bagi pelaku industri nasional," tandasnya.

Selengkapnya
100 Tahun Balai Besar Keramik, Menperin: Ekspor dan Utilisasi Naik

Sumber : Agrofarm

Agrofarm.co.id-Tahun 2022 menjadi momentum kebangkitan sektor industri pengolahan nonmigas, termasuk di dalamnya adalah industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35% dengan kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022. Capaian tersebut menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69%

Pada semester I tahun 2022, sektor industri keramik telah mencatatkan investasi dengan total Rp17,7 triliun. Penambahan investasi ini diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Temu Usaha Industri dan Puncak Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10/2022).

Menperin mengemukakan, insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD6 per MMBTU menjadi salah satu kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi pada biaya operasional di industri keramik. Sehingga capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72%, atau tertinggi dalam lima tahun terakhir, ungkapnya.

Di samping itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I tahun 2022. Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12% dengan total volume 3,9 juta meter persegi, yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.

Kinerja gemilang dari capaian ekspor tersebut, juga diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 21% (year on year) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83%.

Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam) yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya, papar Menperin.

Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, dengan nama “Het Keramische Laboratorium”, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.

Dalam perjalanan pengabdiannya, balai besar ini juga melayani jasa standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat kesehatan), industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya, imbuhnya.

 

Momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.

Menunjang daya saing

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi menyampaikan bahwa pihaknya terus fokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri melalui pemanfaatan teknologi.

Upayanya adalah dengan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi industri berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy, serta peningkatan daya saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi industri 4.0, jelasnya.

Guna mendukung peningkatan daya saing industri, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri. BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam serta balai-balai di lingkungan Kemenperin juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa melakukan pendampingan bagi pelaku industri nasional, tandasnya.

Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, Azhar Fitri menyampaikan, pihaknya selalu siap bertransformasi dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan pelaku industri. Seiring pertumbuhan industri, membuat kami semakin mengoptimalkan berbagai pelayanan jasa industri yang inovatif, ujarnya.

Kegiatan temu usaha industri ini diikuti sebanyak 200 pelaku industri keramik dan mineral nonlogam secara luring, serta lebih dari 1000 peserta mengikuti secara daring. Rangkaian kegiatan lainnya adalah pameran industri, webinar dan penyusunan skema sertifikasi tableware dan sanitary untuk lembaga sertifikasi personil yang dihadiri oleh 26 industri.

Selain itu, pemberian penghargaan kepada PT. Lucky Indah Keramik sebagai pelanggan terloyal, PT. Bintangmas Glass Solution sebagai pengguna layanan jasa sertifikasi (SPPT SNI) terbanyak dan PT. Arwana Citra Mulia Tbk sebagai pengguna layanan jasa terbanyak. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan SPPT-SNI Vial Ampul kepada PT. Schoot Igar Glass dan peluncuran prangko 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam.

Sebagai bentuk sinergi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dengan sejumlah mitra industri, dilakukan penandatanganan MoU di antaranya dengan PT. Chandra Asri, Universitas Logistik dan Bisnis Indonesia, Disperindag Propinsi Sumatera Utara, dan Universitas Jenderal Ahmad Yani.

Selengkapnya
Peringati 100 Tahun Berdirinya Balai Besar Keramik, Menperin Sebut Investasi dan Ekspor Terus Tumbuh

Sumber : TRIBUNNEWS.COM


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam Kementerian Perindustrian menggelar acara Peringatan 100 Tahun Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10/2022).

Selama bertahun-tahun, industri keramik dalam negeri terus menunjukkan progres positif. Di tahun ini, industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam tumbuh 1,35 persen dengan kontribusi 0,47 persen (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022.

Capaian tersebut menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69 persen.

Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar 6 dolar AS per-MMBTU menjadi kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi pada biaya operasional di industri keramik, sehingga capaian utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72 persen atau tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Pada semester I tahun 2022, sektor industri keramik telah mencatatkan investasi dengan total Rp 17,7 triliun. Penambahan investasi ini diharapkan akan semakin memperkuat aliran rantai pasok industri keramik nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Temu Usaha Industri dan Puncak Memperingati 100 Tahun Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam, Kamis (20/10/2022).

Di samping itu, adanya strategi pemulihan ekonomi nasional turut berdampak positif pada kinerja ekspor industri keramik pada kuartal I tahun 2022.

Ekspor produk keramik nasional tumbuh sebesar 12 persen dengan total volume 3,9 juta meter persegi, yang didukung oleh peningkatan penjualan ke negara Filipina, Malaysia dan Thailand.

Kinerja gemilang dari capaian ekspor tersebut, juga diikuti dengan penurunan volume impor sebesar 21 persen (year on year) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada di level 83 persen.

"Prestasi kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam) yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi, standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya," jelas Menperin.

Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, dengan nama "Het Keramische Laboratorium", BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.

"Dalam perjalanan pengabdiannya, balai besar ini juga melayani jasa standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, otomotif, hingga alat kesehatan), industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya," imbuhnya.

Menperin berharap momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima, serta bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.

 

Selengkapnya
Showing 11 to 12 of 38 entries