Berita

Mengintip Fasilitas Produksi Pabrik yang bakal Pasok Toilet ke IKN

Sumber : detik.com

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian PUPR mengajak para produsen sanitair untuk memasok produknya yang memiliki TKDN tinggi untuk memenuhi kebutuhan sanitair di IKN.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) selain membutuhkan bahan material bangunan yang cukup banyak juga membutuhkan sarana sanitair yang baik dan berkualitas.

Salah satu kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur di IKN adalah sanitair serta kelengkapan toilet.

Kementerian PUPR tidak hanya membutuhkan sarana sanitair untuk program perumahan saja tapijuga dalam program pembangunan infrastruktur lainnya.

Untuk program perumahan, dukungan sanitair dibutuhkan untuk program pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya dan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)


Beberapa program perumahan yang membutuhkan sarana sanitair antara lain pembangunan 4.000 unit rumah susun, 145.000 rumah swadaya atau bedah rumah, rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana dan rumah bersubsidi pemerintah.

Kebutuhan toilet di sektor perumahan baik program regular maupun pembangunan hunian yang masif di IKN seperti rumah jabatan Menteri dan 47 tower Rusun untuk ASN sangat banyak dan sangatlah penting karena dibutuhkan oleh penghuni rumah.

Banyak perlengkapan yang dibutuhkan terkait jenis – jenis sanitair antara lain closet, bak mandi, wastafel, shower, urinoir, kran air dan lainnya,

Pemerintah melalui Kementerian PUPR juga mendorong penggunaan Produk Dalam Negeri serta  keterlibatan produsen sanitair dari dalam negeri seperti PT. Surya Toto Indonesia, Tbk sebagai produsen TOTO  untuk ikut dalam mensukseskan pembangunan IKN.

Selengkapnya
Kemenperin Mendorong Kinerja IKM, Naruna Ceramic Berhasil Meraih Penghargaan DAPATI 2023

Kiri ke kanan : Roy Wibisono (CEO Naruna Ceramic), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN), Eneng, Karlina, Rizki


Penulis : Humas BBSPJIKMN

Administrator : Prakom BBSPJIKMN

 

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk memajukan kemampuan Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar dapat bersaing di pasar global. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) yang dimulai sejak tahun 2013. Program tahunan ini  dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian melalui Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI) yang berada di Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSJKI).

Adapun tujuannya dan manfaat program DAPATI bagi IKM adalah: 1) Untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu produk, dan atau desain produk yang dapat meningkatkan daya saing; 2) Mendapatkan bantuan tenaga ahli/konsultan teknologi industri untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan IKM; 3) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang teknis produksi, mesin peralatan, lingkungan dan manajemen untuk pengembangan teknologi industri.

Program DAPATI diperuntukkan bagi industri kecil dan menengah yang memiliki legalitas berusaha di sektor industri, dan mampu membiayai cost sharing minimal sebesar 25% dari biaya konsultansi. Bentuk bantuan dalam program DAPATI ini adalah bantuan sebagian pendanaan yang diperlukan untuk pelayanan jasa konsultansi teknologi dan pendampingan tenaga ahli dari Balai Besar dan Balai Standardisasi  dan Pelayanan Jasa Industri di lingkungan BSKJI.

         Ruang lingkup jasa konsultansi teknologi industri yang dapat diberikan oleh Balai melalui program DAPATI ini meliputi :

- Perbaikan teknologi proses produksi dalam rangka peningkatan produktifitas dan efisiensi;

- Perbaikan lay-out mesin/peralatan produksi dalam rangka peningkatan efisiensi produksi;

- Pengembangan produk baru, perbaikan mutu produk dan kendala sesuai dengan standar yang ditetapkan:

- Penerapan dan perbaikan teknologi pencegahan, pencemaran dan teknologi daur ulang:

- Penerapan dan perbaikan sistem pengendali mutu.

 

Tentunya kebutuhan konsultansi teknologi industri tiap IKM akan berbeda disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan prioritas yang diperlukan.


Para peserta penerima penghargaan DAPATI 2023 dalam acara Penghargaan dan Workshop DAPATI 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI)

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) turut serta berperan dalam program DAPATI setiap tahun untuk IKM binaannya. Pada tahun 2022, BBSPJIKMN menjalankan program DAPATI untuk IKM, yaitu PT. Gyan Kreatif Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Naruna Ceramic. Sebuah produsen keramik tableware dengan bahan stoneware yang berada di Salatiga, Jawa Tengah. Naruna Ceramic ini sudah memiliki pasar nasional dan merambah ke luar negeri. Namun, Naruna Ceramic memiliki kendala pada proses pengolahan bahan baku clay yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi.

Proses pengolahan clay di IKM Naruna Ceramic masih menggunakan cara konvensional. Tahapan pembuatan keramik diawali dengan proses pencampuran clay menggunakan air dengan perbandingan tertentu. Tahap selanjutnya yaitu proses penyaringan untuk menghilangkan kadar air pada clay, salah satu caranya dengan penyaringan menggunakan kain dilanjut dengan pemeraman yang memakan waktu lama sekitar 3 - 4 minggu tergantung cuaca. Pemeraman clay pada pengolahan bahan baku yang dilakukan di Naruna Ceramic masih masih menggunakan cara konvensional dengan menggunakan kain sehingga memakan waktu selama 3–4 minggu. Lamanya waktu pemeraman ini menyebabkan IKM tidak dapat memenuhi permintaan pasar dengan cepat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pendampingan melalui perbaikan proses pengolahan bahan baku clay dengan menggunakan desain alat filter press yang bertujuan untuk  meningkatkan kapasitas produksi. Kegiatan pemasangan instalasi alat filter press dan pelatihan dilakukan pada bulan Oktober 2022.


CEO Naruna Roy Wibisono penerima penghargaan DAPATI 2023

BBSPJIKMN melakukan pendampingan selama 6 bulan. Diawali dengan melakukan identifikasi masalah dengan metode survey dan wawancara. Survey yang dilakukan mencakup observasi proses produksi di Naruna Ceramic. Wawancara dan juga diskusi dilakukan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai kendala yang dialami oleh Naruna Ceramic.

Dari hasil kegiatan pendampingan desain alat filter press ini diperoleh efisiensi waktu proses pengolahan bahan baku dari 3 minggu menjadi 1 minggu. Peningkatan kapasitas produksi meningkat 200% serta peningkatan omset sebesar 200%. Pendapatan yang diperoleh IKM pun meningkat menjadi 200% seiring dengan peningkatan kapasitas produksi. Atas keberhasilan ini, IKM binaan BBSPJIKMN yaitu Naruna Ceramic mendapatkan penghargaan DAPATI Tahun 2023 sebagai IKM dengan kinerja terbaik dalam pelaksanaan DAPATI 2022 melalui konsultansi berupa perancangan filter press untuk meningkatkan tingkat keefisienan proses produksi.

BBSPJIKMN senantiasa terbuka untuk membantu meningkan kinerja IKM melalui program DAPATI yang diselenggarakan oleh BSKJI Kemenperin, dan sebagai bentuk turut serta mencintai, bangga terhadap produk buatan dalam negeri hasil IKM Indonesia.

Selengkapnya
Kemenperin: pengendalian impor lindungi industri dan IKM dalam negeri

Sumber : Antaranews.com


Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mengatakan upaya pengendalian impor barang-barang konsumsi dilakukan untuk melindungi industri dan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri agar bisa kembali bangkit.

“Paling tidak kita mengontrol. Kalau produksinya sudah banyak di Indonesia, IKM-IKM, ya itu tadi, (kita) protect (lindungi), maka nanti Tanah Abang, pasar-pasar, bisa bangkit kembali,” katanya ditemui di sela Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Penyusunan Rencana Aksi Dekarbonisasi Sektor Industri Menuju Target Net Zero Emission (NZE) Tahun 2050 di Jakarta, Rabu.

Taufiek mengatakan pengendalian impor yang dilakukan pemerintah yaitu dengan melakukan pengetatan impor lewat pengawasan di luar kawasan pabean (post border) ke pengawas di kawasan pabean (border).

Menurut dia, pengetatan pengawasan dilakukan untuk membatasi volume impor barang yang masuk. Pasalnya, saat tidak ada instrumen pengawasan di kawasan luar dan di kawasan pabean, impor barang bebas masuk sehingga membuat industri dan IKM lokal kalah bersaing.

“Itu tidak fair (adil) di dalam konteks membangun daya saing dan juga melindungi masyarakat atau melindungi industrinya. Nah itu kan industri pembayar pajak terbesar, nah ini yang diregulasi. Jadi bahasanya itu diregulasi, diperbaiki dari yang tadinya tidak diatur menjadi diatur karena ada problem tadi, ada industrinya punya produk hilir tapi dibiarkan produk lain masuk tanpa ada instrumen,” katanya.

Taufiek mengatakan selain pengetatan dari sisi pengawasan barang yang masuk, pemerintah secara paralel juga akan mengatur perdagangan daring.

“Jadi semua instrumen digunakan untuk ini supaya bangkit kembali,” katanya.

Taufiek juga menegaskan pemerintah tidak sama sekali melarang impor karena kebijakan seperti itu justru akan berdampak buruk bagi kinerja ekspor Indonesia.

Namun, ia menegaskan bahwa pengetatan impor diharapkan mampu mendorong produksi dalam negeri dan turut meningkatkan roda perekonomian.

Lebih lanjut, Taufiek mengatakan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) terkait pengetatan impor itu akan rampung dalam dua minggu, ditangani oleh Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan & Akses Industri Internasional (KPAII) sejalan dengan regulasi terkait kawasan berikat.

 “Volumenya dikendalikan, diatur supaya ruang yang tadinya diisi ‘pasar dari luar’, itu sekarang harus diisi pasar dalam negeri. Tujuannya ke sana supaya kita bisa recovery lagi, industri tekstil, alas kaki bisa bangkit kembali,” katanya.

Diketahui, pemerintah sedang gencar menata kelola sistem perdagangan di dalam negeri agar terwujud iklim perdagangan yang adil dan kondusif. Sebelumnya, penataan dilakukan untuk menegakkan regulasi dalam perdagangan digital dan kali ini berlanjut ke kebijakan pengetatan barang impor.

Akan ada sejumlah regulasi yang direvisi di beberapa kementerian dalam dua pekan ini. Secara lebih rinci, regulasi tersebut meliputi barang tekstil, elektronik, kosmetik, alas kaki, mainan anak, suplemen kesehatan, dan obat tradisional.

Selengkapnya
Menperin Agus Gumiwang Lantik 199 PPSI untuk Lakukan Pengawasan Terhadap Industri

Sumber : Tribunnews.com


Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, melantik 199 Petugas Pengawas Standar Industri (PPSI) sekaligus memberikan arahan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil bidang Perindustrian (PPNS-I), Senin (16/10/2023) di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.

 

PPSI akan bertugas mengawasi industri agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau SNI, baik untuk produk buatan dalam negeri maupun produk yang masuk ke Indonesia.

 

Selain itu, apabila dalam kegiatan pengawasan terdapat tindak pidana maka akan ditangani oleh PPNS.

 

"Diharapkan para PPSI dan PPNS dapat menjadi tulang punggung pengawasan dan penegakan hukum di Indonesia, mendeteksi pelanggaran regulasi yang bisa mengancam eksistensi sektor industri nasional," tutur Menperin saat pelantikan, Senin (16/10/2023).

 

Bukan hanya itu, PPSI dan PPNS juga diharapkan bisa membantu mengakselerasi peningkatan daya saing industri, serta sekaligus melindungi pelaku usaha secara luas dan masyarakat Indonesia.

 

Pemberlakuan SNI ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas produk industri dalam negeri melalui standar-standar yang telah ditetapkan dan juga untuk melindungi pasar dalam negeri dari produk impor berkualitas rendah (trade barrier).

 

"Maraknya peredaran barang impor di pasar dan platform digital (e-commerce) saat ini, membuat Bapak Presiden memberikan arahan agar fokus pada pengetatan impor komoditas tertentu seperti pakaian jadi, mainan anak, elektronik, alas kaki, kosmetik, barang tekstil sudah jadi lainnya, obat tradisional, dan suplemen kesehatan, serta produk tas," terang Agus.

 

Menperin menjelaskan, saat ini pengawasan yang sifatnya Post-Border akan diubah menjadi pengawasan di Border, dengan pemenuhan Persetujuan Impor (PI) dan juga Laporan Surveyor (LS).

 

Dari total sebanyak 11.415 HS, terdapat ketentuan tata niaga impor (Larangan/Pembatasan atau Lartas) terhadap 6.910 HS (sekitar 60,5 persen) dan sisanya sekitar 39,5 persen merupakan barang Non-Lartas.

 

"Dari 60,5 persen komoditas yang terkena Lartas tersebut, sebanyak 3.662 HS (32,1 persen) dilakukan pengawasan di Border dan sebanyak 3.248 HS (28,4 persen) dilakukan pengawasan Post-Border," ungkapnya.

 

Terkait hal itu, Kemenperin melakukan revisi atau perbaikan peraturan untuk mengakomodasi perubahan pengawasan dari post-border menjadi border tersebut dalam waktu dua minggu.

Selengkapnya
Menperin Agus Gumiwang Sebut Dekarbonisasi Sektor Industri Wajib Dilakukan, Lima Hal Ini Jadi Alasan

Sumber : Tribunnews.com

Kementerian Perindustrian menargetkan Net Zero Emission (NZE) di sektor industri bisa tercapai di tahun 2050. Sementara langkah dekarbonisasi sendiri telah dilakukan oleh para pelaku usaha.

 

Dekarbonisasi merujuk pada proses mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida, yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

 

"Sebagai negara dengan populasi besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon di tingkat regional. Oleh karena itu, langkah-langkah dekarbonisasi menjadi semakin penting, khususnya untuk sektor industri," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya di Rapat Kerja (Raker) yang mengusung tema Dekarbonisasi Sektor Industri Menuju Target Net Zero Emission 2050 di JW Marriott, Kuningan, Jakarta, Rabu (11/10/2023).

 

Menperin menyebut, ada lima hal yang membuat upaya dekarbonisasi menjadi perhatian Kementerian Perindustrian, yaitu:

 

1. Green Lifestyle

Kebutuhan pasar atas produk hijau terus meningkat seiring kesadaran green lifestyle dari konsumen untuk menggunakan produk yang rendah karbon.

 

2. Kerentanan Pasokan Bahan Baku dan Energi

Adanya kerentanan akibat perubahan iklim dan bencana yang mengakibatkan gagal panen dan krisis air yang mengganggu pasokan bahan baku industri.

 

3. New Green atau Carbon Protection Policy

Adanya regulasi negara tujuan ekspor Indonesia yang mewajibkan praktik berkelanjutan seperti CBAM (Carbon Boarder Adjustment Mechanism) dan EUDR (EU Deforestation Regulation).

 

4. Bursa Karbon dan Pasar Modal Berkelanjutan

Telah berdirinya pasar karbon nasional dan menggeliatnya pasar modal dan investasi yang mengadopsi aspek keberlanjutan terutama dekarbonisasi, melalui instrumen SPE, ESG, SBTi, ClimatePlus, RE100 dan lain-lain.

 

5. Konvensi Internasional

Kontribusi terhadap komitmen negara dalam konvensi internasional (Persetujuan Paris, Konvensi Stockholm, Konvensi Minamata, dst).

 

"Di tengah tantangan global terkait perubahan iklim, Indonesia memerlukan tindakan tegas untuk mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca. Upaya dekarbonisasi di Indonesia tidak hanya sebatas kewajiban global, tetapi juga langkah krusial untuk melindungi keberlanjutan lingkungan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," imbuh Agus.

 

Selengkapnya
Kontribusi jurnal ilmiah BBSPJI KMN dalam bidang pemanfaatan Hydroxyapatite (HA) sintesis pada orasi dan pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga

Hydroxyapatite (HA) yang berbahan dasar batu kapur Padalarang telah berhasil disintesis oleh BBSPJIKMN. HA memiliki beberapa produk turunan seperti Carbonate Hydroxyapatite (CHA), Beta Tricalcium Phosphate (B-TCP),  Dicalcium Phosphate Dihydrate (DCPD),  dan Dicalcium Phosphate Anhydrate (DCPA). Melalui kerjasama antara FKG Universitas Airlangga dan BBSPJIKMN, material CHA dimanfaatkan sebagai material penyusun implan tulang. Pada tanggal 21 September 2023, Prof. Dr. Devi Rianti, drg., M.Kes dikukuhkan sebagai salah satu Guru Besar bidang ilmu Biomaterial Natural Mineral Alam di Universitas Airlangga Surabaya dengan orasinya yang berjudul Potensi Biomaterial Berbasis Batu Kapur untuk Rekayasa Jaringan Tulang di Bidang Kedokteran Gigi. Prof. Devi memanfaatkan CHA sebagai material penyusun bone graft.

CHA terdiri dari kalsium fosfat yang merupakan komponen utama dari tulang dan gigi manusia. CHA memiliki struktur kristal yang mirip dengan tulang dan gigi, sehingga sering digunakan sebagai biomaterial dalam aplikasi kedokteran.


Pada bidang kedokteran gigi, CHA sering digunakan untuk membuat implan gigi atau bahan pengisi gigi karena kemampuannya untuk menyatu dengan jaringan tulang alami. Selain itu, CHA juga dapat digunakan dalam bidang ortopedi untuk memperbaiki kerusakan tulang atau sebagai lapisan pada permukaan implant untuk meningkatkan integrasi dengan jaringan tulang.

Keunggulan CHA sebagai biomaterial termasuk biokompatibilitasnya yang tinggi, kemampuan mengikat protein dan faktor pertumbuhan yang penting bagi regenerasi jaringan, serta stabilitas kimia dan mekanikanya. Selain itu, CHA juga memiliki sifat osteoinduktif yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel tulang baru.

Penggunaan CHA sebagai biomaterial natural mineral alam memiliki potensi besar dalam berbagai aplikasi medis. Namun, perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk memahami secara lebih mendalam tentang interaksi antara CHA dengan jaringan tubuh serta mengoptimalkan sifat-sifatnya agar dapat diaplikasikan secara efektif dalam pengobatan berbagai kondisi medis.|

Melalui pengembangan material HA dan produk turunannya ini,  BBSPJIKMN pernah mendapatkan penghargaan Best Halal Innovation di acara IHYA 2021 dengan fokus penemuan bone ash berbasis bahan baku kapur alam untuk aplikasi pada industri keramik dan industri medis (implant tulang dan gigi), yang berpotensi menggantikan bone ash dari babi yang sekarang banyak digunakan.


Hasil pemanfaatan kapur alam menjadi salah satu biomaterial ini merupakan kontribusi BBSPJIKMN dalam bidang kesehatan. 

Selain itu, dengan adanya acara pengukuhan guru besar Universitas Airlangga ini, semoga menjadi penyemangat dan motivasi bagi teman-teman Pembina Industri, untuk semakin semangat berkarya dan berkolaborasi bagi satker tercinta dalam mengoptimalisasikan pemanfaatan teknologi untuk industri dan dunia pendidikan.


Ditulis oleh : Humas BBSPJIKMN

Selengkapnya
Banjir Impor Mesin Industri, Kemenperin Bangun Pusat Manufaktur Rp160 Miliar

Sumber : Ekonomi

PURWAKARTA - Ketergantungan industri pengolahan Indonesia terhadap impor bahan modal dan bahan baku masih cukup tinggi. Salah satunya tercerminkan dari penggunaan alat mesin industri yang mayoritas masih impor. Berdasarkan data impor nasional periode Januari–Juli 2023, impor barang modal mencapai US$22,45 miliar atau sekitar 17,5 persen dari total impor nasional, sedangkan impor bahan baku mencapai US$93,97 miliar atau 73,25 persen dari total impor nasional.  Kondisi ini menyebabkan belum optimalnya produktivitas manufaktur dalam negeri untuk mendukung tingkat kandung dalam negeri (TKDN). Padahal, penting bagi industri saat ini untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian industri nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya tengah berupaya mengembangakan dan meningkatkan penguasaan teknologi industri agar dapat menggantikan produk-produk yang selama ini masih diimpor.

Upaya yang tengah dilakukan yakni dengan membangun pusat manufaktur dalam negeri yang disebut Indonesia Manufacturing Center (IMC). Agus meyakini IMC dapat efektif meningkatkan kemampuan industri, mendorong substitusi impor dan membantu industri kecil dan menengah dalam mengembangkan produk. "Sehingga industri nasional mampu menghasilkan produk-produk industri, khususnya permesinan yang selama ini hampir semua diimpor," kata Agus dalam agenda Topping Off Pembangunan Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Purwakarta, Selasa (19/8/2023). 

Adapun, kompleks IMC terletak di Plered, Purwakarta yang akan dibangun di atas lahan seluas 11 hektare. Saat ini pengerjaannya mencapai 3 hektare untuk bangunan utama dan akses konektivitas dengan progres fisik sebesar 38 persen.  IMC mulai dibangun pada Desember 2022 dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2024, di mana fasilitas ini akan memberikan layanan berupa pengembangan dan transfer teknologi, layanan pengembangan produk-produk industri, layanan hilirisasi dari RnD, pengembangan talent tenaga kerja industri, serta memfasilitasi jejaring kerja sama di antara para pemangku kepentingan. "Pembangunan IMC ini telah sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Implementasi P3DN diwujudkan dalam pemenuhan TKDN barang dan jasa yang mencapai 71,39 persen," ujarnya.  Plt. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan pihaknya pun menambah lahan baru seluas 3,6 hektare untuk menghubungkan lahan IMC eksisting dengan jalan raya di depannya. Hal ini dilakukan agar akses keluar masuk kendaraan dari dan menuju IMC tidak menganggu aktivitas warga lokal.  "Kalau sudah jadi total kita anggarkan sekitar alokasinya Rp160 miliar sudah termasuk lahan," ujar Putu. Pembangunan konstruksi struktur gedung utama dan struktur gedung workshop telah mencapai tahap akhir, dengan progres secara keseluruhan mencapai 38 persen.  Sisanya sebesar 62 persen merupakan pekerjaan lanjutan berupa arsitektur, interior, mekanikal, elektrikal, dan plumbing, serta pekerjaan landscape. Dia menargetkan progres pemabngunan hingga akhir tahun mencapai 66 persen. Putu menuturkan, proyek ini menggunakan TKDN barang/material hingga 47,32 persen, dan TKDN jasa 83,46 persen. Sehingga total penggunakan TKDN selama proyek pembangunan IMC hingga tanggal 13 September 2023, mencapai 71,39 persen.

Selengkapnya
RI Pecahkan Rekor Pergelaran Angklung Terbesar di Dunia, Ada 15.110 Peserta

Sumber : detiknews

Jakarta - Indonesia memecahkan rekor Guinness World Record dengan kategori pergelaran angklung terbesar di dunia. Tercatat ada 15.110 peserta di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, yang hadir di acara pemecahan rekor ini.

Adjudicator Guinness World Records, Sonia Ushirogochi, mengatakan Indonesia secara resmi memecahkan rekor dunia pergelaran angklung terbesar. Pencapaian ini memecahkan rekor sebelumnya yang berasal dari Indonesia juga dengan 5.128 peserta.

"Sekarang izinkan saya memberi tahu kalian hasilnya. Saya dapat mengonfirmasi dengan 15.110 peserta, kalian telah mencatatkan Guinness World Records," kata Sonia di GBK yang disambut tepuk tangan, Sabtu (5/8/2023).

Sebelumnya, pantauan detikcom di GBK, Senayan, sekitar pukul 19.30 WIB tampak barisan pemain angklung dengan pakaian bernuansa merah putih berdiri untuk melantunkan permainannya. Penilai resmi dari Guinness World Records pun hadir memberikan penilaiannya terhadap Indonesia.

Tampak hadir di sana istri Wapres Ma'ruf Amin; Wury Handayani, istri Menko Airlangga Hartato; Yanti Isfandiari, terlihat pula istri Mendagri; Tri Tito Karnavian dalam barisan peserta.

Mereka mulai membunyikan angklung usai diberi aba-aba oleh pihak Guinness World Records. Hampir 7 menit belasan ribu pemain memainkan lagu "Berkibarlah Benderaku" karya Ibu Sud dan "Wind of Change" milik salah satu band asal Jerman Scorpions.

Adapun pergelaran angklung terbesar di dunia ini diikuti oleh beberapa kementerian dan lembaga pemerintah. Di antaranya dari Kemensetneg, Sekretariat Kabinet (Setkab), Kemenparekraf, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, hingga Kementerian PUPR.

Peserta diketahui juga terdiri dari berbagai lembaga pemerintah. Kegiatan tersebut diinisiasi langsung oleh (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).

Adapun OASE Kabinet Indonesia Maju merupakan organisasi pemerintah non profit yang di inisiasi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Pendamping Wakil Presiden Ibu Hj. Wury Estu Ma'ruf Amin. Organisasi ini sebagai wadah bagi untuk pengembangan program yang berdampak bagi masyarakat.

Selengkapnya
Industri Keramik Diajak Bidik Peluang IKN

(30/05/2023) Sumber : Pro Kaltim

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membidik peran sektor keramik dan mineral non-logam dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). ”Peluang itu untuk produk-produk industri yang telah tersertifikasi memenuhi mutu Standard Nasional Indonesia (SNI),” ujar Sekretaris Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin E. Ratna Utarianingrum, (31/5).

Ratna mengatakan, upaya memajukan industri keramik nasional terus dilakukan oleh pemerintah dengan strategi khusus. Diantaranya, pemberlakuan SNI wajib bagi produk-produk keramik, kaca dan bahan galian nonlogam lainnya, sertifikasi TKDN, serta pengembangan SDM.

”Selain meningkatkan utilisasi, juga diperlukan inovasi pada produknya yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli konsumen di dalam dan luar negeri, sehingga penjualan akan lebih meningkat,” ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto menyebutkan, para pelaku industri keramik telah menerapkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan melakukan sertifikasi TKDN.

“Dalam peta jalan industri keramik nasional, produksi keramik pada 2023 yang semula 551 juta meter persegi akan ditingkatkan menjadi 625 juta meter persegi,” tuturnya.

Bahkan, jumlah produksi tersebut ditingkatkan lagi menjadi 810 juta meter persegi untuk memenuhi target angka per kapita penggunaan keramik di negara-negara Asia Tenggara yang sebesar 3 meter persegi.

“Apabila target tersebut terpenuhi akan menjadikan Indonesia sebagai produsen ke-4 terbesar keramik di dunia dan terbaik di Asia. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78 persen dan akan ditingkatkan menjadi 82 persen pada tahun 2024,” urai Edy.

Edy menambahkan bahwa informasi dari PUPR, pembangunan IKN akan ada 5 tahap dan selesai di 2045. Dalam rentang waktu cukup lama, kebutuhannya sangat besar. Edy mendorong anggota Asaki untuk hadir di Kalimantan Timur.

”Saat ini feasibility study apa memungkinkan bangun pabrik baru di sekitar IKN. Mayoritas anggota ada di Jatim, sedangkan Surabaya ke Kaltim tidak terlalu jauh. Namun, bagi pabrik yang tadinya ada di Sumut, Jabar, demi efisiensi ongkos angkut, mereka bisa hadir langsung di IKN,” bebernya.

Selengkapnya
Showing 21 to 2 of 88 entries