Kiri
ke kanan : Roy Wibisono (CEO Naruna
Ceramic), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN), Eneng, Karlina, Rizki
Penulis
: Humas BBSPJIKMN
Administrator
: Prakom BBSPJIKMN
Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) terus berupaya untuk memajukan kemampuan Industri Kecil dan
Menengah (IKM) agar dapat bersaing di pasar global. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan memberikan program Dana
Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) yang dimulai sejak tahun 2013. Program tahunan ini dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian
melalui Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa
Industri (POPTIKJI) yang berada di Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSJKI).
Adapun tujuannya dan
manfaat program DAPATI bagi IKM adalah: 1) Untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi, mutu produk, dan atau desain produk yang dapat meningkatkan daya
saing; 2) Mendapatkan bantuan tenaga ahli/konsultan teknologi industri untuk
menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan IKM; 3) Meningkatkan pengetahuan
dan wawasan di bidang teknis produksi, mesin peralatan, lingkungan dan
manajemen untuk pengembangan teknologi industri.
Program DAPATI
diperuntukkan bagi industri kecil dan menengah yang memiliki legalitas berusaha
di sektor industri, dan mampu membiayai cost sharing minimal sebesar 25% dari
biaya konsultansi. Bentuk bantuan dalam
program DAPATI ini adalah bantuan sebagian pendanaan yang diperlukan untuk
pelayanan jasa konsultansi teknologi dan pendampingan tenaga ahli dari Balai
Besar dan Balai Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri di lingkungan BSKJI.
Ruang lingkup jasa
konsultansi teknologi industri yang dapat diberikan oleh Balai melalui program
DAPATI ini meliputi :
-
Perbaikan teknologi proses produksi dalam rangka peningkatan produktifitas dan
efisiensi;
-
Perbaikan lay-out mesin/peralatan produksi dalam rangka peningkatan efisiensi
produksi;
-
Pengembangan produk baru, perbaikan mutu produk dan kendala sesuai dengan
standar yang ditetapkan:
-
Penerapan dan perbaikan teknologi pencegahan, pencemaran dan teknologi daur
ulang:
-
Penerapan dan perbaikan sistem pengendali mutu.
Tentunya
kebutuhan konsultansi teknologi industri tiap IKM akan berbeda disesuaikan
dengan permasalahan dan kebutuhan prioritas yang diperlukan.
Para peserta penerima penghargaan DAPATI 2023 dalam acara Penghargaan dan Workshop DAPATI 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI)
Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN) turut serta berperan dalam program DAPATI setiap tahun untuk IKM
binaannya. Pada
tahun 2022, BBSPJIKMN menjalankan program DAPATI untuk IKM, yaitu PT. Gyan
Kreatif Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Naruna Ceramic. Sebuah
produsen keramik tableware dengan bahan stoneware yang berada di Salatiga, Jawa
Tengah. Naruna Ceramic ini sudah memiliki pasar nasional dan merambah ke luar
negeri. Namun, Naruna Ceramic memiliki kendala pada proses pengolahan bahan
baku clay yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi.
Proses pengolahan clay di IKM Naruna Ceramic masih menggunakan cara konvensional. Tahapan pembuatan keramik diawali dengan proses pencampuran clay menggunakan air dengan perbandingan tertentu. Tahap selanjutnya yaitu proses penyaringan untuk menghilangkan kadar air pada clay, salah satu caranya dengan penyaringan menggunakan kain dilanjut dengan pemeraman yang memakan waktu lama sekitar 3 - 4 minggu tergantung cuaca. Pemeraman clay pada pengolahan bahan baku yang dilakukan di Naruna Ceramic masih masih menggunakan cara konvensional dengan menggunakan kain sehingga memakan waktu selama 3–4 minggu. Lamanya waktu pemeraman ini menyebabkan IKM tidak dapat memenuhi permintaan pasar dengan cepat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pendampingan melalui perbaikan proses pengolahan bahan baku clay dengan menggunakan desain alat filter press yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kegiatan pemasangan instalasi alat filter press dan pelatihan dilakukan pada bulan Oktober 2022.
CEO Naruna Roy Wibisono penerima penghargaan DAPATI
2023
BBSPJIKMN melakukan pendampingan selama 6
bulan. Diawali dengan melakukan identifikasi masalah dengan metode survey dan
wawancara. Survey yang dilakukan mencakup observasi proses produksi di Naruna
Ceramic. Wawancara dan juga diskusi dilakukan untuk mendapatkan penjelasan yang
lebih komprehensif mengenai kendala yang dialami oleh Naruna Ceramic.
Dari hasil kegiatan pendampingan desain alat filter
press ini diperoleh efisiensi waktu proses pengolahan bahan baku dari 3
minggu menjadi 1 minggu. Peningkatan kapasitas produksi meningkat 200% serta
peningkatan omset sebesar 200%. Pendapatan yang diperoleh IKM pun meningkat
menjadi 200% seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.
Atas keberhasilan ini, IKM binaan
BBSPJIKMN yaitu Naruna Ceramic mendapatkan penghargaan DAPATI Tahun 2023 sebagai IKM dengan kinerja terbaik dalam
pelaksanaan DAPATI 2022 melalui konsultansi berupa perancangan filter press untuk meningkatkan
tingkat keefisienan proses produksi.
BBSPJIKMN senantiasa terbuka untuk membantu meningkan kinerja IKM
melalui program DAPATI yang diselenggarakan oleh BSKJI Kemenperin, dan sebagai
bentuk turut serta mencintai, bangga terhadap produk buatan dalam negeri hasil
IKM Indonesia.