Peran Balai Besar Keramik dalam perkembangan industri nasional sangat
signifikan. Dalam periode tahun 80 an praktis semua industri kecil di bidang
keramik tradisional yang menghasilkan bata genteng dan keramik hias seperti
sentra keramik Plered, Malang, Kiaracondong (Bandung) mendapatkan bimbingan
teknis dari Balai Besar Keramik dalam hal teknologi produksi, desain dan
perekayasaan peralatan proses produksi dan alat alat pengujian. Juga dilakukan
pemanfaatan limbah semen untuk produk castable dengan Semen Padang, Semen
Gresik, Semen Tonasa
Hampir seluruh hasil penelitian BBK saat itu diimplementasikan di
industri tersebut. Di samping itu juga BBK berperan dalam penyusunan studi
kelayakan untuk pendirian pabrik dan UPT keramik di Indonesia.
Pada saat industri keramik ubin mulai berkembang tahun 90-an, Balai Besar
Keramik banyak berperan dalam peningkatan kualitas SDM industri melalui
pelatihan-pelatihan baik regular (setingkat D1) maupun non regular. Dalam
periode ini masalah standar merupakan salah satu fokus dalam pengembangan
industri. Dalam hal ini BBK banyak menghasilkan konsep standar dalam rangka
penyusunan SNI.
Dalam hal alih teknologi di era 90-an, BBK banyak berperan dalam
rekayasa tungku terkait perubahan bahan bakar yang digunakan industri di daerah
Pangkalan Bun, Banten, NTT, Aceh dan Riau.
Balai Besar Keramik pada era 90-an ini turut berperan dalam pendirian
pabrik pemanfaatan limbah dari proses refraktori PT Inalum, PT Fasamitra.
Seiring dengan kebangkitan industri keramik di tahun 2006 setelah
mengalami krisis, BBK lebih berperan dalam memberikan problem solving untuk
memecahkan masalah proses, manajemen mutu, kualitas bahan baku dan peningkatan
mutu produk. Sedangkan penelitian lebih ditekankan pada keramik maju dan nano
material.
Beberapa capaian yang diraih BBK pada 10 tahun terakhir adalah:
Penelitian Permeable Ceramic Paving yang dilakukan oleh BBK berhasil
masuk dalam 100 Inovasi Indonesia pada tahun 2009
Menjadi salah satu dari 106 Inovasi Indonesia yang diselenggarakan oleh
Business Innovation Center - Ristek tahun 2014 dengan judul “Pengembangan
Keramik Teknik Komposit Alumina-Zirkonia dari Bahan Alam Zirkon Silikat”
BBK telah memiliki paten-granted dalam bidang keramik maju dan nano
material yaitu :
Road map Balai Besar Keramik
Dalam mendukung teknologi industri keramik di Indonesia, Balai Besar Keramik melakukan optimalisasi teknologi di bidang
Pembuatan filter keramik untuk penggunaan industri, pembuatan nanomaterial
berbasis silika, pengembangan glasir dan pewarna, pengembangan keramik
teknik/maju, efisiensi energi dan lain-lain