Berita

BBSPJIKMN Jadi Pionir dalam Penerapan Proses Sertifikasi Melalui SIINas

Foto barisan depan dari kiri ke kanan: Andi Rizaldi (Kepala BSKJI), Faisol Riza (Wakil Menteri Perindustrian), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN)

Jakarta, 15 Mei 2025 – Tingkat utilisasi industri keramik nasional menunjukkan tren positif sepanjang awal tahun 2025. Utilisasi sektor keramik nasional pada kuartal I tahun 2025 telah menunjukkan perbaikan yakni meningkat ke angka 75% dari sebelumnya 60% pada tahun 2024. Meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya menyentuh 60% (data ASAKI 2025).

Industri keramik nasional saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang amat besar yaitu mencapai 625 juta meter persegi per tahun. Dengan kapasitas tersebut, industri dalam negeri sebenarnya mampu secara penuh memenuhi kebutuhan keramik nasional tanpa harus bergantung pada impor.

Kinerja ini tidak lepas dari sinergi berbagai kebijakan strategis pemerintah, seperti pemberlakuan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), penerapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), serta implementasi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib di sektor keramik, semua menjadi pilar utama dalam memperkuat daya saing industri ini.

Sebagai bagian dari upaya mendukung penguatan daya saing industri nasional, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) melalui Lembaga Sertifikasi Produknya (LSPro) mencatatkan sejarah sebagai unit pertama di Indonesia yang secara resmi meluncurkan layanan sertifikasi SNI wajib sektor keramik melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

Dalam kunjungan kerja Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza ke Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN), beliau menegaskan bahwa sektor keramik dan mineral nonlogam merupakan sektor strategis yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, properti, dan manufaktur nasional. Untuk menjawab tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku dan energi, serta tekanan lingkungan dari pasar ekspor, dibutuhkan transformasi menyeluruh, termasuk digitalisasi layanan dan penerapan SNI wajib.

Salah satu wujud nyata dari transformasi ini adalah keberhasilan BBSPJIKMN melalui Lembaga Sertifikasi Produknya (LSPro) menjadi unit pertama di Indonesia yang menerapkan proses sertifikasi SNI wajib keramik secara digital penuh melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

SIINas yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian menjadi instrumen digital utama dalam proses layanan jasa teknis sertifikasi, dari permohonan hingga penerbitan SPPT-SNI. Penerapan sistem ini membawa dampak positif signifikan, baik secara mikro terhadap efisiensi proses sertifikasi di tingkat perusahaan, maupun secara makro terhadap peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan integrasi data industri nasional. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat ekosistem industri dalam menghadapi pasar global.

Sampai saat ini, terdapat empat komoditi di lingkup SNI wajib di sektor keramik yang telah terintegrasi proses sertifikasi SNInya dalam SIINas, yaitu: ubin keramik, kaca isolasi, kaca lembaran dan mineral wool.

Sejak implementasinya, sebanyak 23 perusahaan telah berhasil memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI melalui SIINas, dan 38 perusahaan lainnya sedang dalam proses pengajuan sertifikasi.

“Ini merupakan langkah besar dalam modernisasi layanan sertifikasi nasional. Digitalisasi proses sertifikasi tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga memperkuat kredibilitas industri keramik nasional di pasar domestik dan ekspor,” ujar Kepala BBSPJIKMN.

Kepala BBSPJIKMN, Azhar Fitri, menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kesiapan unit dalam mendukung strategi transformasi industri nasional. “BBSPJIKMN saat ini juga sedang dalam proses menuju Badan Layanan Umum (BLU), mendirikan Lembaga Verifikasi dan Validasi GRK serta Lembaga Inspeksi untuk komoditi refraktori dan mineral nonlogam,” ujarnya.

Ke depan, LSPro BBSPJIKMN akan terus memegang peran sentral sebagai fasilitator utama dalam mendorong daya saing industri keramik nasional. Dengan memperkuat kapabilitas teknis, memperluas ruang lingkup sertifikasi, serta mempercepat adaptasi industri terhadap kebijakan SNI wajib, BBSPJIKMN berkomitmen untuk menjadi mitra strategis industri dalam menghadapi tantangan global dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen keramik unggulan.

Dengan semangat transformasi digital, BBSPJIKMN melalui LSPro-nya siap menjadi motor penggerak peningkatan daya saing industri keramik nasional, menghadirkan layanan yang adaptif, efisien, dan terpercaya untuk masa depan industri yang berkelanjutan.

 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Humas BBSPJIKMN

Email: humasbbspjikmn@gmail.com

Media sosial resmi BBSPJIKMN :

1. Instagram            : bbk.official_kemenperin

2. Facebook            : Balai Besar Keramik / bbspjikmn

3. X (Twitter)           : Balai Besar Keramik / @balai_keramik

4. Youtube               : Balai Besar Keramik

5. Tiktok                   : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin

 

Selengkapnya
Kita Bangun Terus Industri Keramik Sampai Semaju-majunya

Foto kiri ke kanan: Andi Rizaldi (Kepala BSKJI), Faisol Riza (Wakil Menteri Perindustrian), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN).

 

Penulis                           : Prahum BBSPJIKMN

Administrator               : Prakom BBSPJIKMN

Tanggal                           : 2 Mei 2025

 

Bandung, 30 April 2025, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) mendapat kunjungan kerja dari Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza yang didampingi oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi dan beberapa Kepala Balai Besar di Bandung dan Jakarta diantara: Sri Hastuti Nawaningsih (Sekretaris BSKJI), Cahyadi (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil), Gunawan (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin), Hendra Yetty (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa), dan Siti Rohmah Siregar (Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan).

Dalam kunjungan singkatnya ini, Faisol Riza menyampaikan bahwa industri keramik dan mineral nonlogam merupakan sektor strategis yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, properti dan manufaktur nasional. Namun, industri ini tengah menghadapi bebagai tantangan, seperti melemahnya permintaan global, fluktuasi harga energi dan bahan baku, tekanan untuk menurunkan emisi karbon, serta meningkatnya standar teknis dan lingkungan dari negara tujuan ekspor. Di sisi lain, pasar dalam negeri juga dihadapkan pada tantangan produk impor, persaingan harga, serta keterbatasan inovasi dan adopsi teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang komprehensif dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendukung industri keramik agar dapat bertahan, tumbuh dan bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Faizol Riza menegaskan bahwa terkait hal tersebut, Kemenperin mempunyai strategi yang meliputi beberapa pendekatan terpadu yaitu diantaranya: peningkatan standardisasi dan sertifikasi SNI wajib; fasilitasi sertifikasi (seperti ISO 14001 atau ekolabel yang menjadi persyaratan penting untuk memasuki pasar ekspor ke Eropa, AS dan negara maju lainnya) dan akses pasar ekspor; transformasi industri melalui dorongan terhadap adopsi teknologi rendah karbon, efisiensi energi dan pengelolaan limbah ramah lingkungan sesuai prinsip ekonomi sirkular; isentif industri melalui penyediaan insentif fiskal (tax-allowance, tax holiday) dan non fiskal bagi industri yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan ekspansi ke pasar ekspor.


Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian sedang memberikan pesan tertulis di atas ubin keramik.

 

Andi Rizaldi menambahkan, bahwa Kemenperin memiliki insentif atau program khusus untuk mendorong transformasi hijau pada industri yaitu salah satunya melalui fasilitasi sertifikasi standar industri hijau dan proper industri. Disamping itu, diperlukan penguatan di teknologi dan inovasi yang dapat dilakukan melakukan kemitraan industri dan inovasi. Dimana Kemenperin mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah BSKJI dapat melakukan kolaborasi kerjasama teknis atau riset dengan lembaga litbang dan universitas untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan.

Kepala BBSPJIKMN, Azhar Fitri juga menyambut baik strategi komprehensif ini dan turut mendukung melalui peran BBSPJIKMN, diantaranya dalam waktu dekat ini sedang mempersiapkan unitnya bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU), pendirian Lembaga Verifikasi Validasi Gas Rumah Kaca (LVV GRK) dan Lembaga Inspeksi untuk komoditi refraktori, dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan industri keramik dan mineral nonlogam.

Di penghujung kunjungan kerja ini, Faizol Riza memberikan pesan untuk BBSPJIKMN yang terpatri lewat goresan pena hitam pada sebuah ubin keramik yaitu ”Keramik dan Industri Keramik adalah kekayaan sejarah yang harus kita pertahankan dan kembangkan demi masa depan bangsa. Jangan pernah putus asa dan jenuh. Kita bangun terus industri keramik sampai semaju-majunya”.

 

Foto bersama kegiatan kunjungan kerja Faisol Riza ( Wakil Menteri Perindustrian) dengan seluruh pegawai BBSPJIKMN di auditorium BBSPJIKMN Bandung.

 

Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi momentum penting bagi BBSPJIKMN untuk memperkuat perannya dalam ekosistem industri nasional, yang menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kemenperin dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, khususnya di sektor keramik dan mineral nonlogam. Melalui dukungan kebijakan strategis, fasilitasi standardisasi dan sertifikasi, serta dorongan terhadap transformasi hijau dan inovasi teknologi, diharapkan industri keramik mampu meningkatkan daya saing, memperkuat pasar ekspor, serta berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional secara berkelanjutan.

 

Media sosial resmi BBSPJIKMN :

1. Instagram       : bbk.official_kemenperin

2. Facebook        : Balai Besar Keramik / bbspjikmn

3. X (Twitter)      : Balai Besar Keramik / @balai_keramik

4. Youtube          : Balai Besar Keramik

5. Tiktok              : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin

Selengkapnya
Kementerian Perindustrian Dukung Smart Nation dalam Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025

Kementerian Perindustrian Indonesia siap membawa kembali perhelatan tahunan mereka, Indonesia 4.0 Conference & Expo di tahun 2025 ini. Mengusung tema, “Smart Nation 2025: Building Stronger, Moving Faster Toward Sustainability” rangkaian acara akan dibuka dengan pelaksanaan kegiatan Kick Off yang direncanakan akan berlangsung besok Rabu, 19 Februari 2025 di Gedung Kementerian Perindustrian Indonesia.

 

Kick Off Indonesia 4.0 Conference & Expo ini akan mengundang para pemangku kepentingan kegiatan untuk memberikan informasi dan sosialisasi mengenai pentingnya transformasi digital, khususnya dalam mengembangkan dan implementasi aspek keberlanjutan dalam industri. Direncanakan untuk dihadiri para pemilik bisnis, perwakilan dari asosiasi dan juga perwakilan dari Kementerian Perindustrian Indonesia, dalam kegiatan ini akan dipaparkan mengenai alasan pemilihan tema yang diusung dan juga kegiatan-kegiatan pendukung seperti sosialisasi skema untuk pemilihan pemenang Penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2025, Seleksi INDI 4.0 Awards, dan juga Seleksi National Lighthouse Industry 4.0 Awards.

 

Penyelenggaraan Kick Off Indonesia 4.0 Conference & Expo didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian Indonesia, Dewan Transformasi Digital Indonesia, dan juga Asosiasi Pengusaha TIK Nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik dan menumbuhkan minat dari para pelaku usaha untuk bergabung ke dalam ekosistem kolaborasi demi mewujudkan smart nation yang baik

Selengkapnya
Showing 1 to 2 of 118 entries