Pengaruh Penggunaan Porogen AlamTerhadap Scaffold Hidroksiapatit The Effect of Use Nature Porogen to Scaffold Hydroxyapatite

Reno Susanto, Tjokorde Walmiki Samadhi dan Winny Wulandari


Abstrak

Hidroksiapatit telah dipertimbangkan selama beberapa dekade sebagai biomaterial yang ideal untuk perbaikan tulang karena kesamaan komposisi dan kristalografinya dengan bioapatit dalam jaringan keras. Namun, fabrikasi hidroksipatit berpori (scaffold) untuk mendukung regenerasi tulang telah menjadi tantangan bagi para ilmuwan biomaterial. Pengenalan teknologi manufaktur aditif, yang memberikankeuntungan dari proses fabrikasi yang relatif cepat, tepat,terkendali, dan berpotensi terukur, telah membuka cakrawala baru di bidang perancah biokeramik. Artikel ini merupakan tinjauan proses manufaktur yang mampu membuat bahan berpori menggunakan porogen alami, terutama di bidang bio material. Metode yang dipertimbangkan didasarkan pada bahan pembentuk pori yang dihilangkan baik dengan pemanasan atau dengan pelarutan. Semua teknik mengarahpada produk yang menghadirkan pori-pori dengan jumlah,ukuran, dan bentuk yang mendekati pembentuk pori-pori awal dengan porositas hingga 90%. Scaffold hidroksiapatit harus memenuhi kriteria untuk implan tulang seperti porositas 13 - 90%dan densitas 0,40 - 3,94 gr/cm3. Bahan alam sebagai porogenuntuk membuat hidroksiapatit berpori menjanjikan untuk desain jaringan berpori melalui pembuatan scaffold dengan teknik 3D printing.


Kata Kunci

biomaterial, hidroksiapatit, implan tulang, porogen alam, scaffold