Berita

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non-logam (BBSPJI KMN) Bekerjasama dengan PT SMC Automation untuk mensukseskan Program Making Indonesia 4.0

Balai Besar Keramik
27 Jan 2022 16:57:42

Penulis : Administrator

Dalam rangka mensukseskan program Kementerian Perindustrian Making Indonesia 4.0 di bidang Industri Keramik dan Mineral Non-logam, BBalai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non-logam (BBSPJI KMN) telah bekerjasama dengan PT SMC Automation Indonesia untuk menyiapkan pilar teknologi 4.0. Ir. Azhar Fitri, M.Sc. selaku Kepala BBKMN telah memelopori dan menyiapkan satu tim khusus di tahun 2022 ini yang bertugas untuk mengawalnya jalannya program pemerintah Making Indonesia 4.0 di lingkungan industri keramik dan mineral non-logam. Di masa mendatang diharapkan produk teknologi yang mendukung smart manufacturing banyak terimplementasikan.

Saat ini integrasi sistem otomasi berbasis smart manufacturing dianggap sebagai “the future of manufacturing”. Integrasi sistem ini tidak hanya mampu mereduksi penggunaan energi dan mengurangi kesalahan proses dan human errors di industri tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja industri secara menyeluruh. Secara bertahap melalui pelaksanaan program pendampingan INDI 4.0, industri keramik dan mineral non-logam diharapkan bisa bertransformasi menjadi industri yang berdaya saing global dan modern.


            Transformasi Industri 4.0 telah membawa perubahan budaya dan kompetensi kerja baru di lingkungan perindustrian. Perubahan ini membawa dampak positif untuk pekerja industri diantaranya berkurangnya resiko pekerjaan secara signifikan. Kompetensi teknis baru yang akan ditumbuhkan meliputi pengetahuan “state-of-the-art” dari bisnis manufaktur, keahlian teknik, pemahaman proses, keahlian media, keahlian pemrograman, dan pemahaman keamanan teknologi informasi. Di bidang industri kompetensi spesifik keteknikan (teknologi) baru meliputi: ilmu data dan analitik tingkat lanjut, antarmuka mesin-manusia baru, teknologi transfer fisik-digital, simulasi dan pemodelan, komunikasi data dan jaringan, optimasi sistem logistik dan gudang real-time, sistem kecerdasan buatan, mekatronik dan robotika, otomasi industri, keamanan jaringan, augmented dan VR, IoT, dll.

            Otomasi industri merupakan tahap 3.0 dari transformasi industri 4.0. Tahap ini memiliki peran penting dalam transformasi industri 4.0 sehingga sering juga disebut dasar dari industri 4.0. Otomasi industri menurut piramida industri 4.0 memiliki memiliki tiga jenjang tahapan yakni: field level, control level dan supervisory level.

Perangkat keras yang sering digunakan dalam field level diantaranya: sensor/tranduser,  aktuator, mekanik, pneumatik, hidrolik, robot, artificial vision,  sistem identifikasi, dan komunikasi.  Sedangkan pada control level teknologi yang digunakan: P.I.D controller, personal computer (PC), frequency converter (VFD), driver electric actuator, robot controller, dan komunikasi. Supervisory level merupakan pondasi dari smart manufacturing dimana teknologi yang digunakan lumrahnya adalah supervision, control and data acquisition (SCADA) dan human-machine interface (HMI).