Berita

TEMU USAHA INDUSTRI 2024 BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam: Tingkatkan Kesadaran dan Pemahanan Standardisasi Produk Keramik, Kaca dan Mineral Nonlogam

Balai Besar Keramik
27 Jan 2022 16:57:42

Penulis : Administrator

Foto: Kepala BSKJI Andi Rizaldi dalam sambutannya yang dilanjutkan dengan pembukaan acara TUI BBSPJIKMN 2024.

 

Penulis: Humas BBSPJIKMN

Administrator: Prakom BBSPJIKMN

Juni 2024

 

Bandung, 5 Juni 2024Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) kembali menggelar agenda Temu Usah Industri (TUI) pada tahun 2024 ini. Temu Usaha Industri (TUI) sendiri adalah sebuah agenda tahunan yang selalu digelar oleh BBSPJIKMN pada setiap tahunnya. Pada tahun ini BBSPJIKMN juga memperingati hari jadinya yang ke 102 tahun dan mengambil tema “102 Tahun Balai bersinergi membangun negeri serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya standardisasi di industri keramik, kaca dan mineral nonlogam”. Dan agenda TUI tahun 2024 ini diselenggarakan di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Acara ini menghadirkan beberapa tokoh dan pelaku industri terutama yang berkaitan dengan keramik, kaca dan mineral nonlogam. Diantaranya Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi, Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, Azhar Fitri, dan juga hadir dari beberapa kepala satker BBSPJI yang berada di Bandung serta banyak narasumber baik dari kalangan birokrat, asosiasi maupun pelaku industri.

 

Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, Azhar Fitri, dalam laporan kegitan TUI 2024 ini menyampaikan sesuai tema yang diusung dalam agenda kali ini berharap kegiatan Temu Usaha Industri bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi antara pemangku kepentingan industri, memberikan wawasan tentang tren terbaru dan tantangan di pasar global, memperluas jaringan bisnis dan peluang kerja sama, serta mendorong keberlanjutan dan penggunaan teknologi hijau dalam industri.

 

Dalam agenda TUI ini juga diselenggarakan seminar yang membahas pengamanan industri dalam mendukung daya saing industri nasional, tantangan dan daya saing industri keramik nasional, penerapan sertifikasi industri hijau di bidang keramik, yang dihadiri oleh pelaku industri dalam negeri, asosiasi, lembaga pemerintahan lintas sektoral serta pegawai dari satuan kerja di lingkungan Kemenperin,” paparnya.



Foto kiri ke kanan: Suhartono (ASAKI), Mr. Miswary (SIRIM), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN), Sinta Rismayani (Ketua Tim Standardisasi BBSPJIKMN / Moderator acara), Doddy Widodo (Pembina Industri Ahli Utama) dan Apit Pria (Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin).


Dalam sambutan lain yang juga dilakukan pembukaan acara oleh Kepala BSKJI, Andi Rizaldi menyebut standardisasi menjadi instrumen yang penting dalam meningkatkan daya saing industri nasional. Tidak hanya berguna meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi, penerapan standardisasi juga diyakini dapat memperkuat posisi industri dalam negeri di pasar global.

 

“Salah satunya kami mengakselerasi penerapan standardisasi di industri keramik dan mineral nonlogam untuk meningkatkan produktivitas dan daya saingnya,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi pada acara Temu Usaha Industri di Balai Besar Standardisasi Dan Pelayanan Jasa Industri Keramik Dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) Bandung, Rabu (5/6).

 

Kepala BSKJI mengemukakan bahwa kinerja subsektor industri Barang Galian Non Logam (BGNL) yang membawahi industri keramik dan mineral nonlogam lainnya, mampu tumbuh signifikan pada triwulan IV tahun 2023 sebesar 9,17 persen, naik dibanding triwulan I-2023 yang mengalami kontraksi -2,1 persen. “Sektor industri BGNL mampu berkontribusi 2,81 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas,” ujarnya.

 

Guna menggenjot performa industri manufaktur nasional, termasuk sektor industri keramik, Kemenperin telah menyiapkan sejumlah strategi. Misalnya penerapan standardisasi, yang tidak hanya terkait dengan pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI), tetapi juga melingkupi standar industri hijau dan standar spesifikasi teknologi industri.

 

“Bahkan, kami juga berperan dalam implementasi standar halal melalui Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang dimiliki beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan BSKJI Kemenperin,” tutur Andi.

 

Menurutnya, ada tiga peran penting dalam penerapan standardisasi untuk sektor industri. Pertama, sebagai instrumen meningkatkan kualitas produk. Standardisasi dapat membantu menetapkan parameter kualitas yang konsisten untuk produk keramik dan mineral nonlogam, sehingga memastikan bahwa produk-produk tersebut memenuhi standar yang tinggi dan dapat bersaing di pasar global.


Kedua, sebagai upaya peningkatan efisiensi produksi termasuk inovasi teknologi. Standardisasi dinilai mendorong inovasi dalam teknologi produksi dan material, karena standar yang berkembang memerlukan peningkatan terus menerus dalam teknologi untuk memenuhi persyaratan yang lebih ketat.

 

“Peran ketiga adalah sebagai non tariff barrier yang menjamin bahwa barang-barang yang berasal dari negara lain telah memenuhi persyaratan keamanan, keselamatan dan kesehatan lingkungan hidup,” ungkap Andi. Dengan demikian, penerapan standardisasi di bidang industri keramik dan mineral berujung pada peningkatan daya saing nasional secara keseluruhan.




Foto:  Kepala BSKJI Andi Rizaldi didampingi oleh Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam saat konfrensi pers dalam acara Temu usaha Industri tahun 2024 yang diselenggarakan BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam.

 

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) Bandung sebagai UPT di bawah BSKJI memiliki peranan penting dalam memastikan bahwa komoditas keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku. “Kami berharap kegiatan Temu Usaha Industri ini dapat mendukung dan mendorong kinerja industri keramik dan mineral nonlogam nasional agar menjadi lebih baik,” tandasnya.

 

Dalam rangkaian Temu Usaha Industri tahun 2024 ini, dilaksanakan pula penandatanganan Kontrak Kerjasama dengan PT Bamas Mulia Feldsparindo dan penyerahan sertifikat kompetensi SDM industri keramik, yang akan diserahkan kepada PT Lucky Indah Keramik, PT Narumi Indonesia, dan PT Roca Refractories. Penyerahan sertifikat SMM juga akan dilakukan untuk PT Rumah Keramik Indonesia, Sertifikat Industri Hijau untuk PT Muliaglass dan PT Sango Ceramics Indonesia.

 

Informasi lebih lanjut mengenai BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, beserta berbagai layanan lainnya. Silahkan untuk dapat mengunjungi website resmi kami di bbk.go.id , serta dapat juga di dalam berbagai platform media sosial kami atau hubungi nomor telepon 022-7206221.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.


Media Sosial Resmi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam:

  1. Instagram                            : bbk.official_kemenperin
  2. Facebook                             : Balai Besar Keramik
  3. X (Twitter)                           : Balai Besar Keramik / @balai_keramik
  4. Youtube                               : Balai Besar Keramik
  5. Tiktok                                    : Balai Besar Keramik / bbk.kemenperin