Hydroxyapatite (HA) yang berbahan dasar batu kapur Padalarang telah berhasil disintesis oleh BBSPJIKMN. HA memiliki beberapa produk turunan seperti Carbonate Hydroxyapatite (CHA), Beta Tricalcium Phosphate (B-TCP), Dicalcium Phosphate Dihydrate (DCPD), dan Dicalcium Phosphate Anhydrate (DCPA). Melalui kerjasama antara FKG Universitas Airlangga dan BBSPJIKMN, material CHA dimanfaatkan sebagai material penyusun implan tulang. Pada tanggal 21 September 2023, Prof. Dr. Devi Rianti, drg., M.Kes dikukuhkan sebagai salah satu Guru Besar bidang ilmu Biomaterial Natural Mineral Alam di Universitas Airlangga Surabaya dengan orasinya yang berjudul Potensi Biomaterial Berbasis Batu Kapur untuk Rekayasa Jaringan Tulang di Bidang Kedokteran Gigi. Prof. Devi memanfaatkan CHA sebagai material penyusun bone graft.
CHA terdiri dari kalsium fosfat yang merupakan komponen utama dari tulang dan gigi manusia. CHA memiliki struktur kristal yang mirip dengan tulang dan gigi, sehingga sering digunakan sebagai biomaterial dalam aplikasi kedokteran.
Pada bidang kedokteran gigi, CHA sering digunakan untuk membuat implan gigi atau bahan pengisi gigi karena kemampuannya untuk menyatu dengan jaringan tulang alami. Selain itu, CHA juga dapat digunakan dalam bidang ortopedi untuk memperbaiki kerusakan tulang atau sebagai lapisan pada permukaan implant untuk meningkatkan integrasi dengan jaringan tulang.
Keunggulan CHA sebagai biomaterial termasuk biokompatibilitasnya yang tinggi, kemampuan mengikat protein dan faktor pertumbuhan yang penting bagi regenerasi jaringan, serta stabilitas kimia dan mekanikanya. Selain itu, CHA juga memiliki sifat osteoinduktif yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel tulang baru.
Penggunaan CHA sebagai biomaterial natural mineral alam memiliki potensi besar dalam berbagai aplikasi medis. Namun, perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk memahami secara lebih mendalam tentang interaksi antara CHA dengan jaringan tubuh serta mengoptimalkan sifat-sifatnya agar dapat diaplikasikan secara efektif dalam pengobatan berbagai kondisi medis.|
Melalui pengembangan material HA dan produk turunannya ini, BBSPJIKMN pernah mendapatkan penghargaan Best Halal Innovation di acara IHYA 2021 dengan fokus penemuan bone ash berbasis bahan baku kapur alam untuk aplikasi pada industri keramik dan industri medis (implant tulang dan gigi), yang berpotensi menggantikan bone ash dari babi yang sekarang banyak digunakan.
Hasil pemanfaatan kapur alam menjadi salah satu biomaterial ini merupakan kontribusi BBSPJIKMN dalam bidang kesehatan.
Selain itu, dengan adanya acara pengukuhan guru besar Universitas Airlangga ini, semoga menjadi penyemangat dan motivasi bagi teman-teman Pembina Industri, untuk semakin semangat berkarya dan berkolaborasi bagi satker tercinta dalam mengoptimalisasikan pemanfaatan teknologi untuk industri dan dunia pendidikan.
Ditulis oleh : Humas BBSPJIKMN
Kiri
ke kanan : Roy Wibisono (CEO Naruna
Ceramic), Azhar Fitri (Kepala BBSPJIKMN), Eneng, Karlina, Rizki
Penulis
: Humas BBSPJIKMN
Administrator
: Prakom BBSPJIKMN
Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) terus berupaya untuk memajukan kemampuan Industri Kecil dan
Menengah (IKM) agar dapat bersaing di pasar global. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan memberikan program Dana
Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) yang dimulai sejak tahun 2013. Program tahunan ini dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian
melalui Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa
Industri (POPTIKJI) yang berada di Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSJKI).
Adapun tujuannya dan
manfaat program DAPATI bagi IKM adalah: 1) Untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi, mutu produk, dan atau desain produk yang dapat meningkatkan daya
saing; 2) Mendapatkan bantuan tenaga ahli/konsultan teknologi industri untuk
menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan IKM; 3) Meningkatkan pengetahuan
dan wawasan di bidang teknis produksi, mesin peralatan, lingkungan dan
manajemen untuk pengembangan teknologi industri.
Program DAPATI
diperuntukkan bagi industri kecil dan menengah yang memiliki legalitas berusaha
di sektor industri, dan mampu membiayai cost sharing minimal sebesar 25% dari
biaya konsultansi. Bentuk bantuan dalam
program DAPATI ini adalah bantuan sebagian pendanaan yang diperlukan untuk
pelayanan jasa konsultansi teknologi dan pendampingan tenaga ahli dari Balai
Besar dan Balai Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri di lingkungan BSKJI.
Ruang lingkup jasa
konsultansi teknologi industri yang dapat diberikan oleh Balai melalui program
DAPATI ini meliputi :
-
Perbaikan teknologi proses produksi dalam rangka peningkatan produktifitas dan
efisiensi;
-
Perbaikan lay-out mesin/peralatan produksi dalam rangka peningkatan efisiensi
produksi;
-
Pengembangan produk baru, perbaikan mutu produk dan kendala sesuai dengan
standar yang ditetapkan:
-
Penerapan dan perbaikan teknologi pencegahan, pencemaran dan teknologi daur
ulang:
-
Penerapan dan perbaikan sistem pengendali mutu.
Tentunya
kebutuhan konsultansi teknologi industri tiap IKM akan berbeda disesuaikan
dengan permasalahan dan kebutuhan prioritas yang diperlukan.
Para peserta penerima penghargaan DAPATI 2023 dalam acara Penghargaan dan Workshop DAPATI 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI)
Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN) turut serta berperan dalam program DAPATI setiap tahun untuk IKM
binaannya. Pada
tahun 2022, BBSPJIKMN menjalankan program DAPATI untuk IKM, yaitu PT. Gyan
Kreatif Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Naruna Ceramic. Sebuah
produsen keramik tableware dengan bahan stoneware yang berada di Salatiga, Jawa
Tengah. Naruna Ceramic ini sudah memiliki pasar nasional dan merambah ke luar
negeri. Namun, Naruna Ceramic memiliki kendala pada proses pengolahan bahan
baku clay yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi.
Proses pengolahan clay di IKM Naruna Ceramic masih menggunakan cara konvensional. Tahapan pembuatan keramik diawali dengan proses pencampuran clay menggunakan air dengan perbandingan tertentu. Tahap selanjutnya yaitu proses penyaringan untuk menghilangkan kadar air pada clay, salah satu caranya dengan penyaringan menggunakan kain dilanjut dengan pemeraman yang memakan waktu lama sekitar 3 - 4 minggu tergantung cuaca. Pemeraman clay pada pengolahan bahan baku yang dilakukan di Naruna Ceramic masih masih menggunakan cara konvensional dengan menggunakan kain sehingga memakan waktu selama 3–4 minggu. Lamanya waktu pemeraman ini menyebabkan IKM tidak dapat memenuhi permintaan pasar dengan cepat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pendampingan melalui perbaikan proses pengolahan bahan baku clay dengan menggunakan desain alat filter press yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kegiatan pemasangan instalasi alat filter press dan pelatihan dilakukan pada bulan Oktober 2022.
CEO Naruna Roy Wibisono penerima penghargaan DAPATI
2023
BBSPJIKMN melakukan pendampingan selama 6
bulan. Diawali dengan melakukan identifikasi masalah dengan metode survey dan
wawancara. Survey yang dilakukan mencakup observasi proses produksi di Naruna
Ceramic. Wawancara dan juga diskusi dilakukan untuk mendapatkan penjelasan yang
lebih komprehensif mengenai kendala yang dialami oleh Naruna Ceramic.
Dari hasil kegiatan pendampingan desain alat filter
press ini diperoleh efisiensi waktu proses pengolahan bahan baku dari 3
minggu menjadi 1 minggu. Peningkatan kapasitas produksi meningkat 200% serta
peningkatan omset sebesar 200%. Pendapatan yang diperoleh IKM pun meningkat
menjadi 200% seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.
Atas keberhasilan ini, IKM binaan
BBSPJIKMN yaitu Naruna Ceramic mendapatkan penghargaan DAPATI Tahun 2023 sebagai IKM dengan kinerja terbaik dalam
pelaksanaan DAPATI 2022 melalui konsultansi berupa perancangan filter press untuk meningkatkan
tingkat keefisienan proses produksi.
BBSPJIKMN senantiasa terbuka untuk membantu meningkan kinerja IKM
melalui program DAPATI yang diselenggarakan oleh BSKJI Kemenperin, dan sebagai
bentuk turut serta mencintai, bangga terhadap produk buatan dalam negeri hasil
IKM Indonesia.
Penulis:
Humas BBSPJIKMN
Administrator:
Prakom BBSPJIKMN
Top of Form
Konsinyering Evaluasi Layanan Balai Besar Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) yang dilaksanakan pada hari Senin sampai Rabu,
tanggal 4-6 Desember
2023 di Hotel Santika, Garut. Dengan konsep acara hybrid zoom meeting dan hadir onsite dengan peserta yang
terdiri dari industri dalam negeri terutama pelanggan layanan BBSPJIKMN.
Acara ini dihadiri oleh Kepala BSKJI, Andy Rizaldi, dan melibatkan peserta dari industri dalam negeri, asosiasi, lembaga pemerintahan lintas sektoral serta pegawai dari satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian. Berbagai topik diangkat dalam konsinyering ini, meliputi evaluasi layanan, testimoni mitra layanan kerjasama Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri (OPTI) dan konsultansi, informasi standar dan kebijakan beberapa layanan. Antara lain layanan sertifikasi profesi oleh BNSP dan BPSDMI, layanan Pemeriksa Halal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementrian Agama dan Pusat Pengembangan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian. Dilanjutkan dengan pemaparan layanan sertifikasi TKDN oleh LVI BSKJI dan Pusat P3DN Kementerian Perindustrian.
Azhar Fitri Kepala BBSPJIKMN
Azhar mengungkapkan,
Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam
pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan standar
nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.
“Sementara
itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis
industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan
teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang
bangun dan perekayasaan industri,” sebutnya. Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah
memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan
industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi
pemerintah.
Seiring
dengan persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk
meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya
manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang
dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
“Berkaitan
dengan hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu
layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan
Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan
diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
peningkatan daya saing industri keramik nasional,” pungkasnya.
Dalam
menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam,
Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan komitmennya dalam upaya
mendukung peningkatan daya saing industri guna memacu produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas. Melalui BSKJI mendorong UPT di
lingkungan BSKJI untuk bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), meningkatkan kualitas pelayanan ke industri
dan melakukan perluasan lingkup layanan, disampaikan oleh Andi Rizaldi ketika membuka
acara tersebut.
Selanjutnya Andi Rizaldi mengemukakan
bahwa perlunya menggiatkan sertifikasi TKDN. BSKJI saat ini memfasilitasi
industri untuk melakukan pendaftaran perhitungan dan verifikasi besaran nilai
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)
melalui Lembaga Verifikasi Independen.
Disampaikan
juga bahwa adanya potensi yang besar dengan belanja produk dalam negeri melalui
belanja barang dan belanja modal APBN dan APBD TA 2023 sebesar Rp1.013.4 T.
Disertai subsitusi import Rp 400 T yang dapat meningkatkan perumbuhan ekonomi
nasional sebesar 1,71%. Belanja produk dalam negeri Rp 1 menghasilkan Rp 2,2
terhadap perekonomian nasional.
BSKJI, melalui satuan Kerja di
lingkungannya berperan juga dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) Industri, salah satunya dengan menyediakan Lembaga Sertifikasi Profesi
yang tersebar di masing-masing satuan kerja di bawah naungan BSKJI. Peningkatan
SDM memerlukan roadmap yang jelas dan terukur serta dilakukan secara masif,
sehingga SDM Indonesia dapat menjawab tantangan pembangunan dan memastikan
kontribusinya terhadap pencapaian Visi Indonesia 2045.
Selain itu dari ASAKI diwakilkan oleh
Suhartono dan AKLP oleh Yustinus menyampaikan peluang dan tantangan sektor
industri keramik dan mineral nonlogam antara lain bahwa dalam road map industri keramik nasional dari
ASAKI menyebutkan bahwa produksi keramik di tahun 2023 yang semula 450 juta m2
akan ditingkatkan menjadi 551 juta m2. Jumlah kapasitas produksi ini akan
ditingkatkan lagi menjadi diatas 625,6 juta m2 dengan ekspansi untuk memenuhi
target angka per kapita penggunaan keramik di negara-negara Asia Tenggara yang
sebesar 3 m2. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78% dan akan
ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024.
Dalam menopang
sektor infrastruktur, selain keramik kemampuan industri semen di tanah air
sudah cukup kompetitif, dengan jumlah produksinya sebanyak 64,83 juta ton pada
tahun 2020. Utilisasinya mencapai 56%, dengan konsumsi semen sebesar 62,72 juta
ton, dan ekspor semen menembus 1,09 juta ton pada tahun lalu. Industri beton
pracetak dan prategang memiliki kapasitas produksi sebesar 44,8 juta ton per
tahun dengan jumlah produksi sebanyak 11,2 juta ton per tahun. Selain itu, ada
industri mortar yang memiliki kapasitas sebesar 3,7 juta ton per tahun dan
industri beton ringan yang memiliki kapasitas sebesar 7 juta m3 per tahun.
Di samping itu, sektor lain yang mampu
mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri
kaca lembaran. Berdasarkan data yang diolah Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman
(AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada
2023 atau tumbuh 4,8% dibanding tahun lalu 1,23 juta ton. AKLP yakin bahwa
pertumbuhan industri kaca lembaran selalu hampir sama dengan pertumbuhan
ekonomi nasional, karena pasarnya adalah sektor properti dan otomotif yang
menggunakan kaca pengaman yang diproses dari kaca lembaran.
Hadir juga mitra layanan kerjasama OPTI dan konsultansi yang memberikan testimoni layanan BBSPJIKMN, yaitu perwakilan dari PT Energi Prima Nusantara, PT Adietya Research and Develpoment Center dan PT Indeks Industri. Disampaikan bahwa layanan OPTI dan konsultansi yang diterima sesuai dengan kebutuhan, adanya manfaat, nilai tambah, dan inovasi bagi industri.
Kepala BSKJI, Kepala BBSPJIKMN, Narasumber, dan Mitra Layanan
Acara ini disambut antusias oleh para pelaku industri, dapat memberi informasi layanan BBSPJIKMN yang terkini, adanya feet back berupa saran dari industri untuk peningkatan kecepatan layanan, transparasi sistem tracking status proses layanan dan membangun sistem layanan yang berkelanjutan.
Penulis:
Humas BBSPJIKMN
Administrator:
Prakom BBSPJIKMN
Tanggal:
November 2023
Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN) terus menjaga kualitas dan meningkatkan inovasi dalam memberikan
pengabdian dan layanan terbaik pada masyarakat terutama bagi dunia industri.
Hal itu ditunjukan dengan berdirinya laboratorium pengujian kaca sebagai salah
satu dari bagian dari laboratorium-laboratorium yang terdapat di BBSPJIKMN. Dan
salah satu dari layanan jasa pengujian kaca di BBSPJIKMN adalah pengujian kaca
pengaman diperkeras (tempered glass) untuk kendaraan bermotor dan kaca
pengaman berlapis (laminated glass) untuk kendaraan bermotor.
Berdasarkan
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia nomor 80 tahun 2015 tentang
pemberlakuan SNI wajib pada kaca pengaman kendaraan bermotor. Untuk itu layanan
jasa di BBSPJIKMN, menerapkan SNI 15-0048-2005/Amd.1:2014 yang
digunakan untuk kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor. Dan SNI
15-1326-2005 yang digunakan untuk kaca pengaman berlapis (laminated glass)
untuk kendaraan bermotor.
Parameter uji dalam SNI 15-0048-2005/Amd.1:2014
pengujian kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor yang digunakan
antara lain sifat tampak, dimensi dan toleransi (panjang, lebar, ketebalan,
kerataan), fragmentasi, ketahanan benturan kaca diperkeras total atau
diperkeras sebagian, transmisi cahaya, pembiasan optik, serta distorsi optik.
Sedangkan parameter
uji dalam SNI 15-1326-2005 pengujian kaca pengaman berlapis untuk kendaraan
bermotor yang digunakan antara lain mutu tampak, dimensi dan toleransi
(panjang, lebar, ketebalan, kerataan), transmisi cahaya, pembiasan optik,
distorsi optik, identifikasi warna, ketahanan radiasi, ketahanan suhu tinggi,
ketahanan benturan, ketahanan tembus, ketahanan benturan kepala boneka atau uji
manekin, ketahanan abrasi dan ketahanan kelembaban.
Dalam
pengaplikasiannya, kaca pengaman diperkeras pada kendaraan bermotor (tempered
glass) ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dalam kendaraan bermotor.
Karena kaca ini lebih tahan terhadap benturan dan disaat pecah maka akan
menjadi pecahan kecil berbentuk butiran yang ukurannya kurang lebih sebesar
biji jagung. Tentu ini akan mengurangi dampak yang ditimbulkan dari keadaan
darurat yang dialami saat berkendara.
Kaca
pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor (tempered glass) ini
merupakan kaca lembaran biasa yang dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi dan
didinginkan secara mendadak. Hal ini mengubah struktur molekul kaca serta
membentuk ikatan yang lebih kuat dari sebelumnya. Penggunaan kaca jenis ini
biasanya diaplikasikan di bagian samping dan belakang kendaraan bermotor.
Begitu pula
dengan kaca pengaman berlapis untuk kendaraan bermotor (laminated glass)
dalam aplikasinya bertujuan untuk memberikan keunggulan keamanan yang baik bagi
kendaraan bermotor. Kaca ini dilapisi oleh PVB atau Poly
Vinyl Buthyral yang berfungsi sebagai pengikat/perekat dua lapisan
kaca dan berfungsi juga sebagai penguat kaca laminated itu
sendiri. Berbeda dengan jenis kaca tempered, pecahan kaca laminated ini
tidak berhamburan dan stagnan di tempat pecahannya karena ada lapisan PVB yang
melindungi kaca tersebut.
Meskipun
demikian keadaan ini tidak terlalu menghalangi visibilitas pengendara dalam
berkendara. Namun yang perlu menjadi catatan penting adalah bilamana terjadi
keretakan pada kaca jenis laminated ini sebaiknya segera
dilakukan pergantian. Hal ini karena retakannya dapat meluas dan membesar yang
tentunya akan berbahaya saat dalam keadaan berkendara.
Kaca jenis laminated ini biasanya terpasang pada bagian depan sebuah kendaraan bermotor. Hal ini dimaksudkan selain untuk meningkatkan keamanan juga untuk mengurangi risiko kaca pecah sepenuhnya, berfungsi pula dapat meredam suara dari luar kendaraan dan memberi perlindungan dari sinar UV matahari. Dengan ini pengemudi dapat berkendara dengan baik dan lancar serta tentunya memberi kenyamanan pada penumpang.
Sebagai informasi, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) juga menyediakan layanan jasa pengujian kaca lainnya, antara lain:
1. |
|
Kaca lembaran. |
2. |
|
Kaca pengaman berlapis untuk bangunan dan
mebelair. |
3. |
|
Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan
bermotor. |
4. |
|
Kaca pengaman diperkeras untuk bangunan dan
panel. |
5. |
|
Kaca pengaman berlapis (Laminated glass)
untuk kendaraan bermotor. |
6. |
|
Kaca cermin lembaran untuk penggunaan umum. |
7. |
|
Kaca isolasi untuk ruang dan lemari pendingin. |
8. |
|
Kaca pengaman untuk sarana perkeretaapian. |
9. |
|
Kaca untuk bangunan – kaca isolasi – Bagian 2:
uji pengkabutan kimia. |
10. |
|
Glass block. |
11. |
|
Kaca untuk bangunan : cermin kaca lembaran
berlapis perak. |
Laboratorium pengujian kaca BBSPJIKMN didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana laboratorium yang memadai, personel yang profesional dan telah tersertifikasi. Dan juga sebagai informasi tambahan bahwa BBSPJIKMN pula menyelenggarakan jasa Bimbingan Teknis Pengujian Komoditi Keramik.
Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN) senantiasa berkomitmen terhadap mutu dan kualitas untuk terus
berinovasi dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan, khususnya terhadap
komoditi kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor (tempered glass) dan kaca pengaman berlapis
untuk kendaraan bermotor (laminated glass).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan fasilitas laboratorium
pengujian refraktori di BBSPJIKMN, dapat mengunjungi bbk.go.id atau
hubungi add email kemitraan@bbk.go.id, telepon
022-7206221
Penulis:
Humas BBSPJIKMN
Administrator:
Prakom BBSPJIKMN
November 2023
Industri
refraktori Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama
seiring dengan perkembangan industri manufaktur di negara ini. Industri
refraktori nasional telah berfokus pada inovasi teknologi untuk memproduksi
bahan refraktori yang lebih tahan lama pada suhu tinggi, memiliki sifat isolasi
termal yang baik, serta lebih ramah lingkungan.
Selain
itu, permintaan akan bahan refraktori yang berkualitas tinggi terus meningkat
sejalan dengan pertumbuhan sektor industri, terutama dalam bidang logam, kaca,
dan keramik. Adopsi teknologi baru juga telah memainkan peran penting dalam
meningkatkan efisiensi penggunaan refraktori di berbagai proses industri.
Industri refraktori dinilai sebagai salah satu sektor strategis karena produksinya untuk menopang kebutuhan berbagai manufaktur lainnya.Optimistis apabila industri refraktori ini tumbuh berkembang dan memiliki performa gemilang, akan mendukung kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, khususnya kelompok industri bahan galian nonlogam.
Penguji sedang melakukan pengujian di laboratorium refraktori BBSPJIKMN
Refraktori
adalah suatu material/bahan yang dapat mempertahankan bentuk fisik dan
identitas kimianya terhadap suhu tinggi pada waktu yang relatif panjang.
Terdapat 2 (dua) definisi dari refraktori yaitu antara lain berdasarkan ASTM 71
dan JIS R 2001–1985. Dan dari 2 (dua) pengertian definisi mengenai refraktori
ini terdapat perbedaan.
Berdasarkan ASTM 71 Refraktori adalah bahan
non-logam yang memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang dapat digunakan untuk
struktur atau sebagai komponen dari sistem, yang berada di lingkungan suhu,
diatas suhu 1000oF (811K; 538oC). Sedangkan
menurut JIS R 2001 – 1985 definisinya adalah bahan dengan bentuk tetap yang
tahan lama pada suhu tinggi (>1500oC) dan bahan tak berbentuk
(misal : mortar, kastabel, plastis, dll) dan bata tahan api dengan suhu
penggunaan >800oC.
Refraktori
memiliki beragam fungsi termasuk proteksi terhadap suhu tinggi, gas panas, katalis, leburan, larutan, mengurangi
heat loss,
serta menjaga stabilitas suhu operasi di dalam peralatan.
Dalam
penggunaannya refraktori dapat diaplikasikan untuk lapisan thermal di dunia industri metalurgi pada lapisan
dalam dari tungku, reaktor dan tangki lainnya untuk menampung dan menyalurkan
logam dan terak. Begitu pun juga di industri non-logam refraktori pada umumnya
dipasang pada fired heater, hidrogen reformer, catalytic cracking unit, coke
calciner, sulfur furnace, air heater, ducting, cerobong dan lain-lain.
Serta refraktori dapat pula digunakan untuk insulasi panas.
Terdapat beberapa sifat refraktori yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dari jenis peruntukan penggunaannya, sifat-sifat refraktori itu antara lain kemampuan menahan suhu tinggi, kemampuan menahan kejut suhu, kemampuan menahan beban pada kondisi pemakaian, kemampuan menahan beban dan gaya abrasif, kemampuan menyimpan panas, kemampuan tidak mengkontaminasi bahan yang berkontak, kemampuan menjaga kestabilan dimensi yang cukup pada suhu tinggi dan setelah/selama siklus lama berulang (koefisien muai panas rendah), kemampuan menahan kerja leburan logam, gas panas, erosi terak, dll.
Berdasarkan
klasifikasinya, refraktori dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk
diantaranya refraktori bahan berserat (fibrous materials) contohnya
seperti ceramic fiber. Refraktori berbentuk (shaped refractories)
contohnya bricks dan insulating bricks. Serta refraktori tidak
berbentuk (unshaped refractories) seperti mortar, castables,
plastics, gunning mixes, ramming mixes, slinger mixes, patching materials /
coating materials, light-weight castables.
Pada perkembangannya juga refraktori mengalami berbagai perubahan berdasarkan pada komposisi kimianya. Inilah yang membuat refraktori menjadi komoditi yang dapat terus dikembangkan. Komposisi kimia tersebut dimulai dari fireclay, magnesia refractory / dolomyte refractory, electric-fused cast refractory, chrome magnesite refractory dan carbon-containing refractory.
Laboratorium
Pengujian Refraktori di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) terus menunjukkan komitmennya dalam
memberikan layanan prima bagi masyarakat atau pelanggan yang memerlukan
pengujian refraktori. Sejak didirikan sampai saat ini, layanan pengujian
refraktori telah menjadi kontributor utama dalam memenuhi kebutuhan bagi para
stakeholder.
Jenis Layanan jasa pengujian refraktori di BBSPJIKMN terdiri dari :
1. |
|
Bata Tahan
Api Magnesit. |
2. |
|
Bata Tahan
Api Isolasi Jenis Samot. |
3. |
|
Bata Tahan
Api Jenis Samot. |
4. |
|
Gunning
Material & Ramming Material. |
5. |
|
Castable. |
6. |
|
Mortar
Tahan Api Jenis Alumina Tinggi. |
7. |
|
Mortar
Tahan Api Jenis Samot Yang Mengeras Pada Suhu Tinggi. |
8. |
|
Bata Tahan
Api Jenis Alumina Tinggi. |
9. |
|
Mortar. |
10. |
|
Bata Tahan
Api (ASTM). |
11. |
|
Bata Tahan
Api Castable Jenis Alumina Silikat. |
12. |
|
Bata Tahan
Api Isolasi Castable Jenis Alumina Silikat. |
Laboratorium
Refraktori BBSPJIKMN didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana
laboratorium yang memadai, personel yang profesional dan telah tersertifikasi
di bidang refraktori. Dan juga sebagai informasi tambahan bahwa BBSPJIKMN pula
menyelenggarakan jasa Bimbingan Teknis Pelatihan Refraktori API 936.
Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN) senantiasa berkomitmen terhadap mutu dan kualitas untuk terus
berinovasi dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan komoditi refraktori.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan
dan fasilitas laboratorium pengujian refraktori di BBSPJIKMN, dapat mengunjungi bbk.go.id atau
hubungi add email kemitraan@bbk.go.id, telepon 022-7206221.
Sumber : tubasmedia.com
Industri keramik di Indonesia semakin berkembang dan berpotensi bisa lebih berdaya saing. Hal ini lantaran salah satunya didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian menyiapkan beragam jurus jitu dalam upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik nasional.
“Prospek industri keramik dalam jangka panjang juga masih cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12).
Kepala BSKJI mengemukakan, industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional. “Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” sebutnya.
Merujuk laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023 diproyeksi sebesar 551 juta m2, dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2 pada tahun 2024. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78%, dan akan ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024.
Andi menambahkan, selain industri keramik, sektor yang turut berperan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur di tanah air adalah industri semen. Adapun produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
“Di samping itu, sektor lain yang juga mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran,” imbuhnya.
Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8% dibanding tahun lalu 1,23 juta ton.
Andi menyatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
“BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” tegasnya. Guna mencapai sasaran tersebut, pada 4-6 Desember 2023, BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat.
Sumber : berempat.com
Industri keramik nasional terus mengalami perkembangan pesat dan memiliki potensi untuk menjadi lebih kompetitif. Pertumbuhan ini didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah. Kementerian Perindustrian telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik di tingkat nasional.
Menurut Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, prospek jangka panjang industri keramik cukup baik karena pertumbuhan pasar dalam negeri terus meningkat, terutama dalam sektor properti dan perumahan.
Industri keramik, termasuk produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, dan produk mineral nonlogam lainnya, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Investasi industri keramik di Indonesia juga terus berkembang, meningkatkan kapasitas, devisa, dan penyerapan tenaga kerja.
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) memproyeksikan produksi keramik di Indonesia mencapai 551 juta m2 pada tahun 2023, meningkat menjadi 625 juta m2 pada 2024. Tingkat utilisasi saat ini mencapai 78%, yang diharapkan naik menjadi 82% pada 2024.
Selain industri keramik, sektor-sektor lain seperti industri semen dan industri kaca lembaran juga memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Produksi semen berkualitas tahun 2022 mencapai lebih dari 64 juta ton, sementara industri kaca lembaran diperkirakan dapat mencapai penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023.
Dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik, Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan kualitas layanan teknis industri. Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN) memainkan peran penting dalam memastikan produk industri dalam negeri memenuhi standar mutu.
Untuk mencapai tujuan ini, BBSPJIKMN melakukan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat, pada 4-6 Desember 2023.
Azhar Fitri, Kepala BBSPJIKMN, menjelaskan bahwa kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau kembali layanan yang telah disediakan dan memastikan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan.
BBSPJIKMN juga telah mengembangkan layanan baru, seperti konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan Lembaga Sertifikasi Profesi, sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan dan bersinergi dengan stakeholder untuk meningkatkan daya saing industri keramik nasional.
Sumber : industry.co.id
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menyiapkan beragam strategi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik nasional.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi menyebut bahwa industri keramik di Indonesia terus berkembang dan berpotensi bisa lebih berdaya saing. Hal ini lantaran salah satunya didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah.
"Prospek industri keramik dalam jangka panjang juga masih cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan,” katanya di Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12).
Andi mengemukakan, industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional.
“Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” sebutnya.
Merujuk laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023 diproyeksi sebesar 551 juta m2, dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2 pada tahun 2024. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78%, dan akan ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024.
Andi menambahkan, selain industri keramik, sektor yang turut berperan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur di tanah air adalah industri semen. Adapun produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
“Di samping itu, sektor lain yang juga mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran,” imbuhnya.
Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8% dibanding tahun lalu 1,23 juta ton.
Dirinya menyatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
“BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” tegasnya.
Guna mencapai sasaran tersebut, pada 4-6 Desember 2023, BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat.
Kepala BBSPJIKMN Azhar Fitri menyampaikan bahwa kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau kembali layanan yang telah disediakan, serta mengevaluasi dan memastikan bahwa layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Selain itu memberikan ruang diskusi bagi industri dan sebagai penyedia jasa layanan kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan, dan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai pihak,” paparnya.
Azhar mengungkapkan, Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.
“Sementara itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri,” sebutnya.
Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.
Seiring dengan persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
“Berkaitan dengan hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional,” pungkasnya.
Sumber : antaranews.com
Jakarta (ANTARA) - ” Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) terus berupaya meningkatkan daya saing industri keramik nasional yang dinilai prospektif menyusul pertumbuhan properti dan perumahan.
Kepala BSKJI Andi Rizaldi mengatakan industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional.
"Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja," sebutnya di Jakarta, Kamis.
Merujuk laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar 551 juta meter persegi, dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta meter persegi pada tahun 2024. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78 persen, dan akan ditingkatkan menjadi 82 persen pada tahun 2024.
Andi menambahkan, selain industri keramik, sektor yang turut berperan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur di tanah air adalah industri semen. Adapun produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
"Di samping itu, sektor lain yang juga mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indnesia adalah industri kaca lembaran", imbuhnya.
Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023atau tumbuh 4,8 persen dibanding tahun lalu 1,23 juta ton.
Andi mengatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan.
"BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku," ungkap Andi.
Guna mencapai sasaran tersebut, pada 4-6 Desember 2023, BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat, untuk meninjau kembali layanan yang telah disediakan, serta mengevaluasi dan memastikan bahwa layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kepala BBSPJIKMN Azhar Fitri mengungkapkan, Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.
"Sementara itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri," sebutnya.
Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.
Seiring dengan persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
BBSPJIKMN juga telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan Lembaga Sertifikasi Profesi.
"Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
peningkatan daya saing industri keramik nasional," kata Azhar
Sumber : akurat.co
Pemerintah melalui Kemneterian Perindustrian terus mendorong pelaku industri keramik nasional. Pasalnya, utilisasi saat ini baru di kisaran 78%.
Mengacu data Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023 diproyeksi sebesar 551 juta meter persegi dengan tingkat utilisasi 78%, dan akan ditingkatkan menjad 625 juta meter persegi pada tahun 2024 dengan tingkat utilisasi sebesar 82%.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi mengatakan, industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen saniter, tableware, kaca, refraktori, ubin dan produk mineral nonlogam lainnya telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional.
“Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” kata Andi dikutip Kamis (7/12/2023).
Ditambahkan, bersama industri keramik, industri semen juga berkontribusi besar ke perekonomian. Adapun produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
Di samping itu, sektor lain yang juga mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran. Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8 persen dibanding tahun lalu 1,23 juta ton," imbuhnya.
Andi menyatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
“BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” tegasnya.
Senada, Kepala BBSPJIKMN Azhar Fitri mengatakan Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.
Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.
“Sementara itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri,” sebut Azhar.
Seiring dengan persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
“Berkaitan dengan hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional,” ujarnya.