Berita

Bentuk LSP, Kemenperin Siap Ciptakan SDM Industri Keramik Kompeten

Sumber : Industry

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri keramik nasional agar bisa lebih berdaya saing global. 

Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah dengan membangun Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang keramik yang siap meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri keramik.

"Saat ini, industri keramik Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-8 dunia, dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 538 juta m2 per tahun, serta mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 200 ribu orang," kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Senin (7/2).

Selaras dengan program pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM industri, Balai Besar Keramik (BBK) selaku salah satu unit kerja di bawah binaan BSKJI, telah membangun LSP untuk memberikan layanan jasa sertifikasi kompetensi kepada SDM industri keramik nasional. 

"LSP keramik memiliki tujuan untuk memberikan jaminan bahwa SDM yang disertifikasi memenuhi persyaratan skema sertifikasi sesuai bidangnya, yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja berdasarkan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dalam bidang keramik," papar Doddy.

SKKNI terkait industri keramik tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 190 Tahun 2016 tentang Penerapan SKKNI Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Bahan Galian Non Logam Bidang Industri Keramik Tableware dan Saniter. 

"SKKNI tersebut perlu dimanfaatkan secara maksimal seiring dengan tersedianya LSP bidang keramik," tegas Doddy.

Menurutnya, kualitas SDM dengan kompetensi kerja yang terstandar, akan mendorong peningkatan daya saing industri keramik nasional. 

"Dengan saya saing yang tinggi, sektor industri keramik akan dapat berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas produk keramik nasional sehingga turut berperan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," imbuhnya.
 
Ke depan, dengan dukungan asesor kompetensi, skema sertifikasi dan tempat uji kompetensi yang memadai, LSP keramik BBK akan memberikan layanan jasa sertifikasi profesi bidang keramik dengan unit kompetensi pengujian mutu produk keramik tableware dan sainter. 

"Skema kompetensi akan terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan SKKNI," ujar Kepala BSKJI.

Lebih lanjut, pendirian LSP di BBK merupakan salah satu pengembangan peran, selain memberikan layanan sertifikasi produk, sistem manajemen mutu, serta industri hijau dan halal. 

“Melalui layanan sertifikasi profesi tersebut, BBK ikut berperan aktif dalam mencetak SDM industri keramik Indonesia yang kompeten, berdaya saing dan siap mengadapi persaingan bebas terhadap pasar tenaga kerja," pungkasnya.

 

 

Selengkapnya
Penurunan Harga Gas Segera Diumumkan, Industri Keramik Bergairah

Senin, 9 Maret 2020
Sumber: Tempo.co (28/02/2020)
Editor: Rr. Ariyani Yakti Widyastuti

 

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha keramik yakin penurunan harga gas berpotensi menggenjot utilitas pabrikan ke level 90-95 persen. Asosiasi Aneka Keramik atau Asaki bahkan meramalkan sebagian pabrikan yang kini sudah menghentikan proses produksi akan kembali berfungsi.


Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan saat ini telah ada sembilan pabrikan atau industri keramik yang menghentikan proses produksi. Sebagian pabrik ini telah menjual peralatan produksi, tetapi masih mempertahankan bangunan pabrik.


"(Sementara itu) sebagian bisa berproduksi kembali karena mesin produksi dan sarana produksi lain masih terpasang," ujar Edy, Jumat, 28 Februari 2020. "(Sembilan pabrikan tersebut) sangat mungkin beroperasi kembali, tapi membutuhkan waktu lebih lama untuk recovery."


Edy menjelaskan, berhentinya produksi sembilan pabrikan tersebut membuat kapasitas terpasang pabrikan keramik nasional turun sekitar 6,89-8,62 persen. Dengan turunnya harga gas, Edy menghitung volume produksi tetap akan naik ke level 80-82 persen atau memproduksi sekitar 400 juta-410 juta meter persegi (sqm).


Angka tersebut melonjak dari proyeksi sebelumnya yakni sebanyak 375 juta sqm dengan utilitas dilevel 70 persen. Adapun, Edy mencatat volume produksi seluruh pabrikan tahun lalu hanya mencapai sekitar 350 juta sqm.


Tak hanya itu, Edy menyebutkan penurunan harga gas pada akhir kuartal I tahun 2020 dapat membuat perfoma produksi industri keramik sama seperti pada 2012-2013 dengan utilitas pabrikan di level 90-95 persen. Pemerintah diyakini akan menepati janjinya dengan menurunkan harga gas ke level US$ 6 per MMBtu.


Selama ini penurunan harga gas memiliki urgensi tinggi lantaran pasar domestik saat ini dibanjiri keramik impor. Penurunan harga gas juga dapat mendongkrak daya saing keramik lokal di pasar nasional dan meredam dampak banjir keramik impor.


Di tahun pertama pengenaan tambahan bea masuk, kata Edy, hanya mampu menekan volume impor keramik sebesar 9 persen secara tahunan. Ia khawatir dengan angka tersebut lantaran tambahan bea masuk akan turun ke level 19 persen pada awal kuartal IV Tahun 2020.
Selain besaran bea tambahan yang rendah, Edy menyatakan produsen keramik dari lainnya mengisi kekosongan pangsa keramik Cina di dalam negeri. Volume keramik dari India naik lebih dari 12 kali lipat menjadi 16 juta meter persegi (sqm).


Selain itu, keramik dari Vietnam di dalam negeri naik 25 persen. Walhasil, neraca perdagangan keramik jauh berada di zona merah. Nilai impor keramik pada tahun lalu mencapai US$ 272 juta, sedangkan performa ekspor keramik hanya US$ 52 juta.

 

Selengkapnya
Balai Besar Keramik Mendapatkan Penghargaan Best Halal Innovation dalam Acara IHYA 2021

Balai Besar Keramik mendapatkan penghargaan sebagai Best Halal Innovation dari kategori Government Innovation pada acara Indonesia Halal Industry Award 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia pada tanggal 17 Desember 2021.

Indonesia Halal Industry Award, merupakan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian dari peran Kementerian Perindustrian dalam mewujudkan Indonesia menjadi kiblat perekonomian syariah di dunia.

LayarIHYA21

Bapak Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin hadir dan memberikan 14 penghargaan dari tujuh kategori yang dinilai dalam ajang IHYA 2021 serta satu penghargaan Best of the Best. Ketujuh kategori tersebut adalah:

1.   Best Halal Innovation yang diberikan kepada berbagai pihak yang melakukan inovasi di bidang halal, baik secara individu, kelompok, lembaga, maupun perusahaan industri.

2.   Best Social Impact Initiative, diberikan kepada kelompok dan perusahaan yang berperan besar dalam pengembangan Industri Halal, baik pada zona lokal, daerah, maupun nasional dengan mengalokasikan secara khusus penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau sumber pendanaan lainnya.

3.   Best Halal Supply Chain, diberikan kepada perusahaan industri yang secara konsisten mampu memastikan bahan baku dan bahan penolong yang digunakan berasal dari sumber-sumber yang halal, thoyyib, dan mampu tertelusur.

4.   Best Small and Medium Enterprise, diberikan kepada perusahaan industri kategori kecil dan menengah yang secara konsisten menjalankan prinsip-prinsip Halal dalam menjalankan produksinya.

5.   Best Halal Industrial Estate, diberikan kepada perusahaan Kawasan Industri yang menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan Kawasan Industri Halal.

6.   Best Export Expansion, diberikan kepada perusahaan industri yang menunjukkan kinerja ekspor produk halal yang luar biasa.

7.   Best Halal Program Support yang diberikan kepada institusi yang memberikan dukungan terhadap tumbuhnya industri halal nasional.

Kepala BBK mengambil piala

Dari 145 peserta yang ikut serta dalam acara ini, Balai Besar Keramik terpilih melalui inovasi dalam menemukan composit bone ash berbasis bahan baku kapur alam untuk aplikasi pada industri keramik dan industri medis (implant tulang dan gigi), yang berpotensi menggantikan bone ash dari babi yang sekarang banyak digunakan.

Dengan dipilihnya Balai Besar Keramik untuk menerima penghargaan Best Halal Innovation kategori Government Innovation, Balai Besar Keramik akan terus melakukan inovasi dan berusaha menjadi contoh dan inspirasi bagi para pelaku industri dalam pengembangan produk halal agar dapat turut serta mendorong Indonesia menjadi pemain halal tingkat global.

Selengkapnya
Temu Usaha Industri tahun 2021

Temu Usaha Industri telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 Oktober 2021 di Hotel Pullman Bandung Grand Central dengan konsep acara hybrid Zoom Meeting dan hadir onsite dengan tema “Perkuat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mewujudkan Daya Saing Industri untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh”. Peserta kegiatan ini sebanyak 130 orang yang berasal dari industri dalam negeri terutama pelanggan layanan Balai Besar Keramik, peneliti dan pegawai dari satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian, mahasiswa dan masyarakat umum.

TUI1

Acara Temu Usaha Industri diawali oleh laporan kegiatan dari Kepala Balai Besar Keramik, Azhar Fitri dan dilanjutkan dengan pidato pembukaan (opening speech) oleh Bapak M. Arifin selaku Sekretaris Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Kementerian Perindustrian. Pelaksanaan acara dibagi menjadi tiga sesi acara yang terdiri dari keynote speech, dan dua sesi pemaparan dari beberapa narasumber.

TUI2

Sesi pertama atau keynote speech mengangkat topik mengenai Penguatan dan Optimalisasi IKM nasional dengan narasumber Ibu Dini Hanggandari selaku Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut pada Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka. Masih pada sesi keynote speech selanjutnya adalah Edy Suyanto,  Ketua Umum ASAKI, yang memaparkan “Peluang dan Tantangan Produsen Keramik Dalam Negeri di Masa Pandemi dan Substitusi Impor”.

TUI3

Materi diskusi disampaikan secara panel dengan 2 sesi dan 7 narasumber dan topik sesuai tema kegiatan yang dimoderatori oleh Ibu Tri Yusmani dari Balai Besar Keramik pada sesi pertama. Materi pertama pada sesi pertama adalah “Informasi Layanan Jasa Industri Balai Besar Keramik” yang dibawakan oleh Ibu Cucu Setyawati, Plt. Kepala Bidang PKAT, Balai Besar Keramik. Paparan selanjutnya dibawakan oleh Bapak Arnes Lukman, Plt. Kepala Bidang Tata Kelola dan Sertifikasi di P3DN dengan topik “Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri”. Topik ke-3 adalah “Pengawasan Barang Beredar di Pasar” dengan narasumber Bapak Ivan Fithriyanto, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Kementerian Perdagangan.

TUI4

Pada sesi kedua ini acara dipandu oleh Ibu Sinta Rismayani dari Balai Besar Keramik. Pemaparan pada topik pertama pada sesi kedua dibawakan oleh Bapak Rotua, Manajer QA/QC di PT. Narumi Indonesia, dengan judul topik “Investasi di Indonesia dan Peluang Ekspor Produk Tableware”. Paparan selanjutnya dibawakan oleh Bapak Darma Putra Nurjadin dari PT. Sinar Rasa Kencana dengan topik “'Kemampuan Bersaing Industri Kaca Nasional”. Topik berikutnya adalah “Pengawasan Barang Beredar di Pasar” dengan narasumber Bapak Sutarto, Pusat Pengawasan Standardisasi Industri, Kementerian Perindustrian. Topik terakhir kegiatan ini adalah “Peran Kepolisian pada Pengawasan Barang Beredar di Pasar” dengan pembicara Novi Edyanto dari Kepolisian Daerah Jawa Barat.

TUI5

Acara temu usaha industri merupakan program rutin Balai Besar Keramik setiap tahun, yang diadakan di beberapa tempat berbeda dengan tujuan untuk mendengar secara langsung keluhan dan masukan dari pelanggan yang tentunya sebagai bahan evaluasi perbaikan kedepannya. Acara temu pelanggan ini juga merupakan momen silaturahmi dalam rangka menjalin hubungan yang baik antara kedua belah pihak.

Selengkapnya
Seminar Nasional Keramik XX

Balai Besar Keramik Bandung  kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan Seminar Nasional Keramik XX, Rabu 13 Oktober 2021 di Hotel Pullman Bandung Grand Central. Seminar ini terselenggara dengan sukses atas dukungan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri

Seminar dibuka oleh Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri, DR.Ir. Heru Kustanto, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa ketersediaan pasokan bahan baku yang berkesinambungan menjadi faktor yang tidak kalah penting dalam pengembangan industri keramik Nasional.

Semnas2

Kepala Balai Besar Keramik Ir. Azhar Fitri, M.Si mengatakan acara yang dihelat sebagai media desiminasi hasil penelitian dan perkembangan terkini bidang keramik ini mengambil tema “Hilirisasi Bahan Galian non Logam Indonesia dan Ekonomi Sirkular dalam mendukung Penerapan Industri Hijau”.

Semnas4

Seminar diawali dengan pemaparan lima narasumber yang mewakili pemerintah, praktisi, akademisi, dan industri yaitu Agust Juvenly Purba, ST, MBA (Pejabat Fungsional Pembina Industri pada Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam, Kementrian Perindustrian RI)  dan Prof.Dr.rer.nat Marta Fani Cahyandito, SE., M.Sc (Guru Besar Ilmu Manajemen Strategis FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran , Rr. Sri Gadis Pari Bekti, S.Si, M.Si. (Pejabat Fungsional Analis Kebijakan pada Pusat Industri Hijau Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri),Dra. Sinta Rismayani, MT (Pejabat Fungsional Asesor Manajemen Mutu Industri pada Balai Besar Keramik Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri), Dadang Makmun (PT. Energi Prima Nusantara), dan Djoko Soeprijanto  (PLTU Jateng II Adipala Cilacap) yang mendiskusikan isu-isu terkini tentang sirkular ekonomi dalam mendukung pengembangan industri hijau di Indonesia.

Semnas5

Di samping seminar, pada acara ini dilakukan juga  penandatanganan Nota kesepahaman antara Balai Besar Keramik dengan PT.Energi Prima Nusantara terkait pelatihan, konsultansi dan optimalisasi pemanfaatan teknologi FABA sebagai produk fungsional, dan dengan  Fakultas kedokteran Gigi, Universitas Airlangga terkait dengan Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Material Hidroksiapatit (HA) dan aplikasinya di bidang medik.

Selengkapnya
Kunjungan Kerja Sekjen, Inspektur, dan Kepala BSKJI ke Tanah Plered BBK

Tanggal 2 sept 2021 BBK menerima kunjungan Sekjen, Inspektur, dan Ka. BSKJI di lahan BBK yang belokasi di Desa Payonanan dan Desa Batutumpang, Plered Purwakarta. Kunjungan ini bermaksud untuk meninjau lahan BBK di wilayah Plered dengan luas mencapai 109.560 M2, pada kesempatan ini Ka. Biro Keuangan memaparkan hasil pemantauan terhadap kondisi lahan, status penatausahaan tanah, serta usaha pengamanan yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar Keramik. Ka. Biro Keuangan menekankan pentingnya pengamanan asset negara jangan sampai asset negara tersebut digunakan oleh pihak yang tidak berhak, perlunya mengutamakan kepentingan bersama dan mengesampingkan ego sektoral dalam pemberdayaan sumber daya yang ada. Pada momen ini pula Ka. BSKJI memaparkan rencana pemanfaatan lahan ini untuk untuk pembangunan Indonesia Manufacturing Center dan  Pengembangan Industri Semikonduktor Nasional, pertimbangan lainnya untuk pemanfaatan lahan berupa kerjasama industri dengan skema bangun guna serah.

Kunjungan Kerja

Mengapa Indonesia Manufacturing Centre itu penting?. IMC Merupakan suatu solusi ekosistem manufacturing di Indonesia yang mana bertujuan menciptakan One Stop Services dalam upaya mendorong Produk Substitusi Impor Manufaktur Nasional, Peningkatan Kinerja Industri Manufaktur, Menciptakan Technopreneur baru, dan Memperkuat Supply Chain Nasional. Tujuan pemanfaatan lahan ini tentu saja bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri nasional agar mampu bersaing dengan produk global. Mari kita sama-sama tunggu berjalannya pembangunan Indonesia Manufacturing Center dan pengembangan Industri Semikonduktor Nasional demi industri yang lebih maju.

Pemaparan Pemanfaatan

Selanjutnya dilakukan pemantauan ke lokasi lahan, pada saat pemantauan ditemukan pembangunan rumah tinggal pada lahan Balai Besar Keramik. Hasil konfirmasi kepada warga ditemukan bahwa warga telah memiliki sertifikat dari BPN. Hal ini menggambarkan pentingnya dilakukan tindakan pengamanan aset lebih lanjut seperti dilakukan pemagaran pada sekeliling lahan milik negara sehingga Batasan tanah milik negara dapat diketahui dengan jelas. Tindak lanjut ini diharapkan dapat segera dilaksanakan agar hal tersebut tidak terus terjadi yang akan menyebabkan semakin sulitnya proses penertiban aset negara.

Diskusi

Selengkapnya
Pemberian Vaksin Tahap 2 kepada Pegawai BBK

Balai Besar Keramik (BBK) Kementerian Perindustrian menggelar vaksinasi Covid-19 tahap 2 (dua) yang dikhususkan bagi semua ASN, cleaning service dan satuan pengamanan. Pada hari Selasa 29 Juni 2021 BBK menggelar vaksinasi di ruang auditorium BBK.

Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua diberikan kepada orang yang sudah melakukan vaksinasi tahap pertama yang sebelumnya berlangsung pada tanggal 27 Mei 2021. Jadi setiap orang yang telah divaksin tahap pertama sudah bisa diberikan vaksin tahap dua.

pemeriksaan kesehatan

Sebelum dilakukan penyuntikan vaksin berbagai tahapan mesti dilalui dan protokol kesehatan Covid-19 dilaksanakan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, pemeriksaan tensi darah hingga pengukuran suhu tubuh.

Diberikannya vaksin Covid-19,tahap kedua ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh serta sebagai penangkal dari virus. Jadi diharapkan bagi siapa saja yang sudah di vaksin akan terbebas dengan virus corona.

Vaksin covid-19 memiliki 2 dosis yang disuntikan dengan interval 4 Minggu(28 hari). Dosis pertama untuk mengenalkan vaksin dan memicu respon kekebalan awal. Dosis kedua untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya.

ceksuhu

Antibodi baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan. Bila seseorang dinyatakan positif usai vaksinasi, berarti saat divaksinasi sudah terinfeksi covid-19 dan sedang dalam masa inkubasi

Yang harus diingat bahwa sudah di vaksin bukan berarti kita tidak akan tertular covid-19, makanya prokes harus tetap dijalankan meski sudah vaksin. Mari kita semua mendukung program pemerintah dalam pemberian vaksin kepada semua warga Indonesia supaya memutus mata rantai dan terhindar tularan virus corona.

Selengkapnya
Pemberian Vaksin Tahap 1 kepada Pegawai BBK

Balai Besar Keramik telah melaksanakan vaksinasi Covid – 19 tahap pertama pada hari Kamis (27/5/2021). Vaksin yang digunakan adalah vaksin sinovac yang diberikan oleh petugas vaksin UPT Puskesmas Ibrahim Adjie. Vaksinasi ini dilaksanakan di Auditorium Balai Besar Keramik dari pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB. Seluruh pegawai Balai Besar Keramik termasuk cleaning service, satpam, dan supir ikut serta dalam vaksinasi Covid – 19 ini.

Tidak hanya pegawai Balai Besar Keramik saja yang mengikuti vaksinasi Covid – 19 ini, tetapi juga diikuti oleh seluruh pegawai Balai Besar Tekstil. Masih dalam satu tempat yang sama yaitu di Auditorium Balai Besar Keramik. Namun dibedakan waktunya agar tidak terjadi kerumunan. Pemberian vaksinasi Covid – 19 kepada seluruh pegawai Balai Besar Keramik dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB. Sedangkan Balai Besar Tekstil dimulai dari pukul 10.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB.

sumber : https://www.instagram.com/irhamphotograph/

Total pegawai yang melakukan vaksinasi oleh UPT Puskesmas Ibrahim Adjie berjumlah 97 orang. Adapun jumlah sasaran vaksin (jumlah pegawai) Balai Besar Keramik berjumlah 119 orang dengan rincian sebagai berikut:

  1. PNS : 75 Orang
  2. PPNPN: 23 Orang
  3. Customer Service/Satpam/Sopir: 21 Orang

Terdapat pula pegawai yang sudah melakukan vaksin diluar Balai Besar Keramik berjumlah 6 orang dan pegawai yang ditunda proses vaksin tahap pertama tanggal 27 Mei 2021 berjumlah 16 orang.

sumber : https://www.instagram.com/irhamphotograph/

Pelaksanaan Vaksinasi Covid – 19 di Auditorium Balai Besar Keramik berlangsung lancar dan pegawai yang ikut serta didalamnya tidak mengalami gejala apapun. Dengan dilaksanakannya pemberian vaksinasi Covid – 19 ini diharapkan seluruh pegawai Balai Besar Keramik menjadi lebih terlindungi dari bahaya virus Covid – 19 serta dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan rasa aman bagi pelanggan yang akan mengadakan kunjungan ke Balai Besar Keramik. Vaksinasi Covid – 19 ini juga termasuk ikhtiar kita bersama dalam menangkal serta mengurangi penyebaran virus Covid – 19.

Selengkapnya
Utilisasi Naik 65%, Kinerja Industri Keramik Kian Kinclong

Sumber : Maritim

 

JAKARTA-MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu produktivitas dan daya saing industri keramik di tanah air. Sebab, sektor ini punya potensi dan peluang yang besar untuk dikembangkan di dalam negeri, seiring dengan ketersediaan sumber daya alam yang dijadikan bahan baku. Tersebar di sejumlah daerah.

“Secara kapasitas dan kemampuan, industri keramik kita telah mampu memenuhi kebutuhan nasional. Namun demikian, kami juga mendorong pemanfaatan teknologi, guna menciptakan produk yang inovatif dan kompetitif,” kata Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam, Adie Rochmanto Pandiangan, di Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, sejumlah kebijakan strategis yang telah dijalankan pemerintah dalam rangka mendongkrak daya saing industri keramik nasional terhadap ancaman produk impor, antara lain adalah penerapan safeguard atau pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengaman (BMTP) terhadap impor produk ubin keramik. Selain itu, pemberlakuan harga gas bumi untuk sektor industri sebesar US$6 per MMBTU.

“Upaya pemerintah yang telah dilakukan tersebut, sangat mendongkrak pemulihan kinerja industri keramik nasional dan dirasakan juga manfaatnya dengan adanya peningkatan permintaan pasar dalam negeri maupun ekspor,” paparnya.


Saat ini, lanjut Adie, utilisasi produksi nasional dari sektor industri keramik mulai melonjak hingga 65% pada November 2020. Sehingga diharapkan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar 70%  dari sebelumnya hanya utilisasi hanya berkisar 45%-50% karena pandemi Covid-19.

Sementara Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam, optimistis pada kebijakan yang telah diterbitkan pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan industri di tengah masa pandemi saat ini.

“Kami mengapresiasi kepada sektor industri manufaktur dalam negeri, termasuk industri keramik, yang telah menunjukkan keuletan dan mampu memanfaatkan peluang rebound dengan dukungan pemerintah,” ucapnya.

Ditambahkan, pihaknya akan terus berupaya melaksanakan langkah-langkah kebijakan strategis, yang merupakan program kementerian. Di antaranya, melalui program substitusi impor 35% pada 2022, untuk mendukung pemulihan industri nasional. Sekaligus mewujudkan sektor industri yang maju dan berdaya saing. (Muhammad Raya)

 

Selengkapnya
Showing 101 to 2 of 123 entries